13 Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan Oleh Robot
Seiring perkembangan kecerdasan buatan, orang mengkhawatirkan sejumlah pekerjaan yang akan tergantikan oleh robot. Kenyataannya, tugas-tugas yang di bagian telemarketing, resepsionis, dan bahkan profesi market research analyst berpotensi digantikan oleh mesin. Namun, sebenarnya ada pekerjaan lain yang akan tetap bertahan meski teknologi semakin maju.
Menurut pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dimuat di CNBC Indonesia, pekerjaan yang tidak tergantikan oleh robot membutuhkan keterampilan seperti kreativitas, empati dan keahlian analitis atas masalah kompleks. Senada dengan Sri Mulyani, CEO Sinovation Ventures Kai-Fu Lee juga memiliki pendapat yang sama. Namun, ia menambahkan satu jenis pekerjaan yang tidak bisa terganti yaitu “pekerjaan baru yang belum diketahui”. Lee mencontohkan pekerjaan seperti monitoring dan koordinasi mesin dan robot akan muncul di masa depan.
Pekerjaan Kreatif
Robot dengan kecerdasan buatan diprogram untuk mengoptimalkan kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, robot tidak bisa mencipta. Berikut beberapa pekerjaan yang membutuhkan kreativitas yang tidak tergantikan oleh robot.
Penulis
Sumber: Pixabay
Penulis membuat ide baru yang bisa dipengaruhi oleh perasaan, pengalaman hidup, imajinasi dan bahan bacaan. Kemudian, penulis memproduksinya dalam blog, buku, atau naskah drama dan film. Robot bisa saja membuat tulisan berdasarkan data saran judul dan pedoman penulisan yang dimasukkan ke dalam programnya. Namun, orisinalitas hasil karya robot tentu tidak sebaik penulis.
Editor
Tugas editor memang bisa lebih ringan dengan adanya teknologi proofreading otomatis. Kecerdasan buatan tersebut bisa mengecek kejelasan, akurasi, kelengkapan, dan orisinalitas materi dari penulis. Namun, peran editor tetap harus dilakukan oleh manusia. Editor bisa memperhalus cara bertutur hingga menyesuaikan tata bahasa.
Desainer Grafis
Seperti halnya penulis, hasil karya desainer grafis harus asli buatan sendiri dan disesuaikan dengan keinginan klien. Seorang desainer grafis mesti memiliki bakat seniman dan kemampuan teknis untuk menciptakan karya. Perpaduan dua keterampilan tersebut ada di dalam diri manusia.
Pekerjaan yang Membutuhkan Empati
Beberapa pekerjaan tidak hanya memerlukan keahlian dan ilmu yang tinggi. Tetapi, ada pekerjaan yang membutuhkan kasih sayang, kepercayaan, dan empati dari orang yang melakukannya. Robot dengan kecerdasan buatan sudah pasti tidak punya perasaan.
Guru
Saat ini, teknologi di dunia pendidikan sudah berkembang sehingga Anda bisa kuliah jarak jauh, video conference, atau membaca materi ajar dari berbagai sumber. Namun, peran guru tidak dapat tergantikan oleh robot. Pengajar bisa mengajar, membimbing dan mendidik murid. Untuk itu, seorang pengajar harus memiliki empati dan kesabaran agar bisa mengantar muridnya memahami pelajaran dengan baik.
Dokter
Sumber: Pixabay
Kecerdasan buatan di bidang medis memang sudah bisa mendeteksi penyakit dengan akurat melalui pemindaian. Namun, profesi dokter tetap tidak bisa digantikan robot. Dokter mampu mengenali emosi manusia sehingga bisa melakukan penanganan lebih tepat. Salah satunya saat dokter harus menyampaikan seorang pasien yang menderita kanker.
Public Relation
Anda perlu membangun jaringan yang kuat agar bisa menjadi seorang manajer atau staf public. Pada saat membangun hubungan, tentu harus ada sentuhan manusia. Dengan demikian orang akan tergerak untuk mengikuti program pengumpulan dana, mendukung kampanye, atau datang ke acara yang Anda buat. Menurut data yang dikutip Hubspot.com, pekerjaan ini bakal mengalami pertumbuhan 7 persen pada 2024.
HRD
Departemen sumber daya manusia tentu membutuhkan tenaga manusia untuk bisa berjalan dengan baik. Kecerdasan buatan mungkin bisa membantu untuk menyaring resume dan CV kandidat yang ingin melamar kerja di perusahaan. Tapi, orang-orang di bagian HRD punya kemampuan untuk menilai sehingga bisa menyaring calon pegawai dari wawancara. Dalam hal ini, manajer HRD harus memiliki empati untuk menentukan kandidat dengan keahlian yang mumpuni namun memiliki sifat yang cocok dengan budaya perusahaan.
Pekerjaan Strategis dan Kompleks
Orang-orang yang duduk di posisi strategis sudah punya banyak ilmu dan pengalaman. Dengan modal tersebut, mereka dapat mengambil keputusan atau memberikan saran. Banyaknya variabel dan kompleksitas masalah masih belum bisa dikerjakan robot.
CEO (Chief Executive Officer)
Pimpinan harus menetapkan strategi perusahaan, menyesuaikan dengan misi dan tujuan perusahaan, dan memotivasi tim. Selain itu pimpinan juga harus menyampaikan laporan dan bertanggung jawab pada dewan direksi. Kemampuan leadership seperti itu sulit hampir tidak bisa diotomatisasi.
Manajer Penjualan
Hampir semua pekerjaan level manajer tetap harus dilakukan oleh manusia. Misalnya manajer penjualan yang harus menganalisis data dan menafsirkan tren dari dinamika penjualan yang kompleks. Selain itu, manajer penjualan harus punya kecerdasan emosi yang tinggi sehingga bisa mencapai target bulanan, membangun jaringan, dan berkolaborasi dengan pelanggan, serta memotivasi dan mendorong kerja tim.
Software Developer
Para software developer telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari teknis, meningkatkan kemampuan, dan memperkaya pengalaman. Dengan keahlian tersebut, ia bisa membuat aplikasi, software, dan situs web yang disesuaikan sesuai kebutuhan klien. Kemampuan untuk berkreasi tersebut tidak bisa dilakukan robot.
Buat Anda yang sudah menekuni profesi tersebut di atas, maka tidak perlu takut kehilangan pekerjaan. Anda bisa memperdalam kemampuan agar bisa lebih bersaing di pasar kerja.
Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja menyelenggarakan rangkaian webinar seputar persiapan karir di industri bersama dengan Microsoft. Beberapa ahli dari berbagai platform digital membagikan tips dan saran terkait persiapan untuk meniti karir di dunia profesional.
Diikuti oleh 1.858 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, webinar-webinar ini merupakan bagian dari rangkaian “Skills for Jobs Indonesia” yang diselenggarakan sejak Januari-Mei 2023. Rangkaian webinar ini bertujuan memberikan literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja dengan target satu juta masyarakat Indonesia hingga 2024.
Kartu Prakerja mendatangkan pembicara dari praktisi industri teknologi dari Microsoft, LinkedIn, Cakap, Amartha, Flip, dan lainnya sebagai pembicara. Berbagai webinar tersebut antara lain “Keterampilan Dasar Aplikasi Microsoft Untuk Memulai Karir di Industri Teknologi”, “Cara Membangun CV dan Personal Brand yang Bikin Kamu Lanca
Jakarta, 15 Maret 2022 – Pilihan Prakerja menggunakan situs web, bukan aplikasi menjadi pembahasan Sesi Prakerja Behind The Scene 3: Platform yang user-friendly pada acara 3 Tahun Prakerja di Jakarta. Ada pro-kontra penggunaan situs web atau aplikasi jika sebuah produk digital harus melayani publik berskala masif mengingat Prakerja diakses puluhan juta orang dari beragam latar belakang. Serta, bagaimana membangun produk digital yang consumer-centric.
Hadir dalam diskusi panel itu Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI/Staf Ahli Menteri Kesehatan RI Setiaji, Sr. Vice President, Head of Design and Research Hijra Bank Borrys Hasian, Software Development Engineer Sayurbox Irfan Maulana, dan Direktur Operasi Prakerja Hengki Sihombing.
Software Development Engineer Sayurbox Irfan Maulana, merinci ada beberapa kelebihan mengapa sebuah layanan digital menggunakan web, bukan berupa aplikasi. Pertama, karena kecepatan pembuatan web lebih cepat daripada aplikasi, yang masih harus membutuhkan persetujuan Google Play Store maupun
Presiden Joko Widodo menginginkan sebuah program yang berbeda, atau yang dijalankan dengan cara-cara baru, bukan sekadar menggunakan model yang sudah ada. Untuk itulah Program Kartu Prakerja hadir melayani publik yang tidak bisa sekadar digital, tapi juga pemanfaatan data untuk peningkatan layanan.
Deputi Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden RI Edy Priyono mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi sesi Prakerja Behind The Scene 1: Data untuk Agility dalam acara Tiga Tahun Prakerja di Jakarta, 15 Maret 2022. Selain Edy, hadir dalam diskusi itu Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Operasi Prakerja Hengki Sihombing, dan Vice President of Technology & Data eFishery Rifan Kurnia.
Menurut Edy, implementasi Prakerja efisien karena sumber daya manusia program ini hanya sekitar 150 orang, yang bertugas menjalankan program dengan anggaran Rp