Di Forum ASEAN Prakerja Beberkan Peran Mengembangkan Potensi Anak Muda
Artikel Acara
Di Forum ASEAN Prakerja Beberkan Peran Mengembangkan Potensi Anak Muda
Dibaca normal 3 menit
JAKARTA – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menjelaskan keunggulan Prakerja di forum ASEAN Regional Dialogue bertema ‘Breaking Barriers, Building Futures: ASEAN Regional Dialogue on Young People’s Skills, Employability, and Transition to Decent Work’, Selasa, 17 Oktober 2023.
Tampil pada sesi bertajuk ‘Pembelajaran dan pengembangan keterampilan anak muda melalui pendidikan nonformal dalam perspektif pembelajaran sepanjang hayat’ Denni Purbasari memaparkan keunggulan Prakerja, antara lain terkait kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di ekosistem Prakerja. “Selain itu, Prakerja menawarkan fleksibilitas pelatihan, termasuk yang berkaitan dengan peran perempuan untuk mengembangkan dirinya, seperti pelatihan menjahit, makeup, fashion, desain, dan memasak. Prakerja juga sangat adaptif menyediakan pelatihan yang sesuai dengan pasar tenaga kerja,” kata Denni.
Selain perempuan, Prakerja juga menjangkau kelompok rentan lain, seperti disabilitas, berpendidikan rendah, berusia lanjut, mereka yang berada di pedesaan, serta eks pekerja migran Indonesia. “Prakerja menyediakan UI/UX yang mulus dan mudah beradaptasi untuk memudahkan peserta dalam mendaftar program, menyaring kursus, dan mencari pekerjaan, memastikan kompatibilitas dengan berbagai browser, perangkat, dan kecepatan internet untuk aksesibilitas universal,” papar Denni.
Denni tampil bersama tiga narasumber dari negara tetangga, yakni Marilette Almayda, Glaiza Bueno dan Lee Ayu Chuepa. Marilette Almayda merupakan perwakilan dari Biro Pendidikan Alternatif Departemen Pendidikan Filipina, Glaiza Bueno merupakan pemerhati isu pemuda Filipina, sementara Lee Ayu Chuepa merupakan pendiri Akha Ama Coffee di Thailand. “Alternative Learning System baru diluncurkan September tahun lalu, menjadi semacam subsitusi dari pendidikan formal untuk membantu anak-anak putus sekolah,” kata Marilette Almayda.
Pesan yang sama disampaikan Glaiza Bueno yang merupakan lulusan Out-of- School Youth (OSY). Glaiza menekankan bahwa sistem sekolah OSY ini bagus sangat baik untuk mereka yang tak menyelesaikan pendidikan formal. “Program-program seperti ini harus lebih banyak disosialisasikan pemerintah kepada publik,” ungkap Glaiza yang memimpin Pag-asa Youth Association of the Philippines (PYAP) Tagbilaran pada usia 23 tahun ini.
Sementara itu, Lee Ayu Chuepa menceritakan kisahnya sebagai pekerja komunitas di Thailand yang kemudian pulang kampung untuk membangun kampung halamannya. Di situlah Lee Ayu mendirikan Akha Ama Coffee, kedai kopi yang sangat menginspirasi karena membuka lapangan kerja bagi banyak anak muda di Chiang Mai.
Artikel dengan kategori Acara
Prakerja Bahas Keterampilan Masa Depan di Future Leaders Summit
13 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja sebagai Prioritas Nasional
11 Des 2024 4 Menit BacaPrakerja Berkontribusi dalam Konferensi Regional di Vietnam untuk Pendidikan Inklusif
10 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Hadiri Penganugerahan Wenhui Award 2022 di Tianjin RRT
09 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja di GovInsider Live Indonesia 2024: Mengupas Sinergi Digital untuk Masa Depan Indonesia
19 Nov 2024 3 Menit Baca