Di Forum EdTech Asia, Prakerja Tekankan Perlunya Kolaborasi

Nusa Dua – EdTech Asia menggelar pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang teknologi pendidikan Asia. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja berkesempatan tampil dan memaparkan kinerjanya selama ini dan menekankan perlunya kolaborasi multipihak ke depannya.

“Prakerja memainkan peranan penting dalam ekosistem EdTech Indonesia. Program ini baru 3,5 tahun dan sudan menjadi alat yang signifikan dalam pengembangan keahlian dalam rumpun ekosistem EdTech,” kata Mike Michalec, Pendiri dan Direktur Pelaksana EdTech Asia di Nusa Dua, Bali, 2 November 2023.

Menurut Mike, Prakerja selama ini beroperasi dengan melibatkan sektor swasta dalam memberikan layanan pelatihan. “Saya pikir itu unik dan merupakan sesuatu yang perlu dipelajari oleh negara lain yang memiliki inisiatif untuk pengembangan keahlian bagi masyarakatnya,” kata dia.

EdTech Asia Summit 2023 berlangsung selama empat hari pada 1-4 November 2023 di Nusa Dua, Bali. Prakerja tampil pada hari kedua dalam sesi yang bertajuk ‘Key Drivers of EdTech in Indonesia: Kartu Prakerja’, bersama beberapa panelis lainnya seperti CEO Pintar Ray Pulungan, CEO Hacktiv8 Ronald Ishak, dan Co-Founder Cakap Yohan Limerta.

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam paparannya menyampaikan utamanya alasan dilahirkannya Program Kartu Prakerja dan hasil-hasil capaian Prakerja selama 3,5 tahun belakangan. 

Denni memaparkan data dan kondisi sebelum adanya Prakerja. Tenaga kerja Indonesia diketahui mengalami minimnya kompetensi dan mengakibatkan rendahnya produktivitas. Sehingga Presiden Joko Widodo meluncurkan Program Kartu Prakerja sebagai salah satu solusi ketenagakerjaan Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Dalam perjalanannya, Prakerja terbukti memberikan manfaat kepada para penerimanya. Salah satunya adalah hasil studi Presisi Indonesia pada 2021 yang menyebutkan bahwa Prakerja sukses meningkatkan pendapatan sebesar Rp 255 ribu hingga Rp 315 ribu per bulannya. “Dampak Prakerja nyata dan sudah dirasakan langsung,” kata Denni.

Capaian lain yang disampaikan Denni dalam forum internasional para pakar teknologi pendidikan tersebut adalah kiprah Prakerja di tingkat global. “Dimana Prakerja sudah direplikasi oleh pemerintah Kamboja, dipelajari oleh pemerintah Thailand dan juga pemerintah Maroko,” kata Denni.

Menurut Denni, ke depannya masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk dapat tetap memberikan manfaat kepada orang banyak. “Tetap berinovasi, berkolaborasi, memberikan informasi supaya kemudian hal-hal yang baik, yang sudah dilakukan oleh pihak-pihak swasta yang mendukung Program Kartu Prakerja itu kemudian bisa lebih ditingkatkan,” pungkas Denni.