Prakerja Dorong Pengembangan Program Micro-Credentials untuk Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja Indonesia
Artikel Acara
Prakerja Dorong Pengembangan Program Micro-Credentials untuk Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja Indonesia
Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh konsorsium Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute) bertemakan “Policy Discussion and Methodologies for Developing Micro-Credentials Programs” (3/11), Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menekankan pentingnya keterampilan praktis bagi para pencari kerja dan wiraswasta di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan dan metodologi untuk program micro-credentials yang semakin dibutuhkan dalam era digital, di mana pembelajaran berbasis keterampilan yang lebih fleksibel sangat diminati.
Sebagai langkah strategis, ICE Institute bersama para pemangku kepentingan menginisiasi pengembangan kerangka kerja dengan kualitas nasional untuk program micro-credentials atau sertifikasi atas pengembangan keterampilan yang bersifat spesifik, di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara keterampilan akademik dan kebutuhan industri.
Dalam hal ini, Prakerja berperan penting sebagai program pemerintah yang telah mengembangkan dan melaksanakan berbagai inisiatif pelatihan selama empat tahun terakhir. Meskipun Prakerja bukanlah program micro-credential secara eksklusif, namun program ini juga turut serta mengintegrasikan micro-credentials sebagai validasi keterampilan yang diperoleh peserta. Denni menyatakan, Prakerja memastikan bahwa pelatihan yang diberikan tidak hanya mencakup teori, tetapi juga keterampilan praktis yang disesuaikan dengan standar kompetensi nasional dan internasional. “Melalui pendekatan ini, Prakerja memberikan pelatihan yang langsung dapat diterapkan dan membuka akses lebih luas ke peluang kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini”, tambah Denni. Prakerja terus menjaga kualitas pelatihan agar sesuai standar kompetensi nasional dan internasional, hal ini dilakukan melalui berkolaborasi dengan asosiasi industri juga mengambil referensi dari daftar kebutuhan tenaga kerja pada laporan World Economic Forum.
Lily Widyastuti, Direktur ICE Institute, dalam sambutannya menekankan bahwa program micro-credentials membuka akses bagi semua kalangan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan terjangkau. Program ini dirancang inklusif dan sejalan dengan perkembangan teknologi serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pakar terkemuka, termasuk Chan Basaruddin dari Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia, serta Wesley Teter, seorang ahli pendidikan tinggi internasional dan peneliti di Universitas Tokyo. Pakar lainnya termasuk Randeep Sudan, Spesialis Platform Panduan Karir Internasional; Amelia Makmur, Koordinator Kelompok Kerja Micro-Credentials di ICE Institute; Heru Dewanto, Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia; serta Dr. Reynaldo Vea, Ketua dan CEO iPeople (Yuchengco-Ayala Education Partnership).
Melalui dukungan terhadap pengembangan program micro-credentials, Prakerja dan ICE Institute berharap dapat mempercepat peningkatan keterampilan tenaga kerja Indonesia agar lebih siap bersaing di era global, dengan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Artikel dengan kategori Acara
Prakerja Bahas Keterampilan Masa Depan di Future Leaders Summit
13 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja sebagai Prioritas Nasional
11 Des 2024 4 Menit BacaPrakerja Berkontribusi dalam Konferensi Regional di Vietnam untuk Pendidikan Inklusif
10 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Hadiri Penganugerahan Wenhui Award 2022 di Tianjin RRT
09 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja di GovInsider Live Indonesia 2024: Mengupas Sinergi Digital untuk Masa Depan Indonesia
19 Nov 2024 3 Menit Baca