Kartu Prakerja Bangun Karakter Generasi Pembelajar

Senin , 24 Mei 2021 15:06 WIB
Kartu Prakerja Bangun Karakter Generasi Pembelajar

Program Kartu Prakerja bukan semata membagikan insentif atau uang kepada para penerimanya, tapi membangun karakter agar masyarakat Indonesia bisa menjadi “generasi pembelajar”. Elemen pelatihan yang ada di Program Kartu Prakerja membuat penerimanya bisa terus mereguk ilmu, sebuah kekayaan yang tak lekang oleh waktu. Apalagi, penerima Kartu Prakerja tak dibatasi usia, sehingga membuatnya menjadi ‘pembelajar sepanjang hayat’.

Penegasan itu disampaikan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari pada Webinar Ekonomi yang digelar Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) bertema ‘Perkuat Ekonomi Umat Melalui Transformasi Digital’, Rabu, 11 November 2020.

Berbeda dengan bantuan-bantuan sosial lainnya, Program Kartu Prakerja tak hanya memberikan uang. Uang itu hanya sebagai insentif agar orang menuntaskan pelatihan yang tersedia.

“Dalam hal ini, pemerintah membukakan pintu agar setiap orang bisa menambah ilmu seluas mungkin, tapi selanjutnya terserah kepada masing-masing individu,” kata Denni.

Hal lain yang ditegaskan Denni, Program Kartu Prakerja menunjukkan bahwa transformasi digital sangat diperlukan untuk memberikan pelatihan setara bagi seluruh penerima se-“Indonesia Raya”, negara besar berbentuk kepulauan dengan penduduk amat banyak.

“Dalam waktu pendek, Program Kartu Prakerja bisa merengkuh lebih dari 5,5 juta penduduk dari berbagai pulau, sehingga anak-anak itu tidak harus pergi ke kota-kota besar. Mereka bisa belajar dengan modul yang sama dengan anak-anak yang ada di Jawa, sehingga ke depannya, kesenjangan akses memperoleh ilmu menjadi berkurang,” paparnya.

Peraih doktor ekonomi dari University Colorado at Boulder ini juga mengungkapkan hasil survei evaluasi dari Program Kartu Prakerja bahwa 81 persen dari penerima Kartu Prakerja belum pernah mengikuti kursus atau pelatihan dalam bentuk apapun.

Selain itu, karena merasa mengikuti pelatihan di Program Kartu Prakerja begitu penting, maka 91 persen penerima Kartu Prakerja menyertakan sertifikat yang diperoleh sebagai lampiran saat melamar pekerjaan.

Adapun tujuh pelatihan paling diminati dari 1.534 pelatihan yang disediakan 147 lembaga pelatihan dan 7 platorm digital yakni pelatihan seputar gaya hidup (membuat masker, make-up), manajemen, penjualan dan pemasaran, keuangan, makanan dan minuman, bahasa asing, dan teknologi informasi.\

Pada diskusi ini, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa dalam membangun ekonomi prinsipnya harus ta’awun, menjalin sinergi, bekerjasama, ‘coworking’, lintas kelompok, lintas budaya, lintas agama, dan bahkan  lintas negara.

“Tanpa itu semua kita tak akan berhasil. Kita harus saling mengisi dan saling menyempurnakan. Pemerintah tak akan sukses tanpa menggandeng pihak lain, dan kami sebagai kekuatan ‘civil society’ siap bergandeng tangan, menyukseskan program-program pemerintah yang tujuan akhirnya maslahatil umat, menyejahterakan rakyat semua,” kata Said Aqil Siroj.

Kiai Said menekankan, sebagai kekuatan masyarakat, pihaknya pun memiliki target untuk membawa ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah, mewujudkan soliaritas sesama, sebangsa setanah air, lintas agama linats kelompok dan persaudaraan umat manusia di manapun berada.

Selain KH Said Aqil Siroj dan Denni Purbasari, webinar ekonomi yang dimoderatori CEO Klickcoaching Budy Sugandi ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Ketua Lembaga Perekonomian PBNU Jaenal Effendi, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashari serta Presiden Direktur Ovo Karaniya Dharmasaputra.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan