Kementerian PAN RB: Program Kartu Prakerja Role Model Jawab Tantangan Digitalisasi

Rabu , 20 April 2022 14:05 WIB
Kementerian PAN RB: Program Kartu Prakerja Role Model Jawab Tantangan Digitalisasi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memberikan apresiasi terhadap Program Kartu Prakerja yang selama hampir dua tahun ini menjalankan layanan publik dengan cara-cara baru.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Akik Dwi Suharto Rudolfus saat menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Tim Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja di Bandung, 13-14 Desember 2021.

Dalam acara ini, Akik hadir bersama Perencana Madya Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Weki Handono.

“Program Kartu Prakerja menjadi role model bagi instansi pemerintahan lain karena beroperasi dengan menggunakan platform yang baru. Di sini kita melihat ada pola-pola pembelajaran yang melibatkan mitra strategis yang bekerja secara profesional,” kata Akik.

Menurut Akik, pelibatan mitra strategis dari sektor swasta dapat menjembatani keterbatasan sumber daya di lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Akik juga melihat penggunaan platform pelatihan online yang ada di Program Kartu Prakerja dapat diadopsi di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Menurutnya, literasi digital adalah keharusan dan menjadi syarat utama bagi instansi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas layanan.

“ASN harus giat belajar memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kompetensi menjawab tantangan ke depan. Prinsipnya, kita mau belajar atau dilindas,” katanya.

Selain itu, Akik juga menegaskan pentingnya orientasi untuk melayani dalam bekerja, seperti yang sudah dijalankan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. Sistem penanganan keluhan di Program Kartu Prakerja menurut Akik sangat luar biasa, karena dilengkapi dengan service level agreement dan wallboard monitoring secara real time.

Akik juga mengungkapkan beberapa harapan dan masukan, di antaranya agar Program Kartu Prakerja tidak hanya berhenti hingga 2024.

“Untuk itu, perlu adanya kolaborasi untuk memikirkan keberlanjutan program, termasuk alih transfer pengetahuan dengan kementerian dan lembaga lain,” urainya.

Dalam Rapat Kerja ini, Tim Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyampaikan proses bisnis atau alur program, mulai dari pendaftaran, pelatihan, penyaluran insentif, hingga survei evaluasi yang semuanya dilakukan secara daring.

Setelah itu, dipaparkan technology stack di belakang Kartu Prakerja mulai dari infrastruktur, database, pengolah data, dan bahasa pemrogamannya. Terakhir, Manajemen Pelaksana menjelaskan iterasi layanan contact center Prakerja dari semula hanya hotline dan email, menjadi hotline, web form, dan live chat.

Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Hengki Sihombing menjelaskan cloud computing technology membuat biaya infrastruktur menjadi murah. Hengki yang malang-melintang di dunia startup selama 15 tahun terakhir mengatakan semestinya layanan Pemerintah kepada masyarakat bisa jauh lebih baik.

“Karena startup itu tidak punya uang, sedangkan Pemerintah punya banyak uang. Startup butuh setidaknya lima tahun baru bisa punya uang dari investor dan besar. Pemerintah bisa lebih cepat,” jelas Hengki.

Menutup diskusi hangat dan produktif antara Kementerian PANRB dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Hengki berharap agar Akik dan jajaran Kementerian PANRB dapat menjaga Program Kartu Prakerja.

“Prakerja ini ibarat masih bayi. Tolong Pak Akik dan jajaran bantu menjaganya agar bisa berdiri dan berlari melakukan pelayanan publik dengan lebih baik lagi,” tutup Hengki.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan