Ngabuburit bersama Kartu Prakerja: Customer Service, Keterampilan Penting di Semua Bisnis  

Senin , 24 Mei 2021 14:55 WIB
Ngabuburit bersama Kartu Prakerja: Customer Service, Keterampilan Penting di Semua Bisnis   

Program pelatihan gratis Ngabuburit bersama Kartu Prakerja, Minggu, 25 April 2021 membahas topik tentang ‘Customer Service: Keterampilan Penting di Semua Bisnis.’ 

Pelatihan online kali ini dipersembahkan oleh Pintaria dan G-Trust Learning yang merupakan lembaga pengembangan dan konsultasi Sumber Daya Manusia. Eunike Adiprasasti sebagai host dan Star Ercahaya Hasugian, M.Pd. sebagai narasumber.

Menjadi customer service yang benar dan baik adalah soal mindset, pelatihan online ini memperdalam definisi mendasar sebagai customer service, Star menjelaskan bahwa, “Menjadi customer service adalah menjadi jembatan antara perusahaan dan pelanggan, karena itu peran seorang customer service menjadi penting untuk kemajuan bisnis suatu perusahaan.”

Customer service merupakan representasi dari perusahaan. Seperti halnya resepsionis atau frontliner, customer service mempunyai tugas berhadapan langsung dengan pelanggan dan membantu segala kebutuhan dan keluhannya.

Selain bertugas untuk menunjang kebutuhan pelanggan, customer service pun memiliki tanggung jawab untuk menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dan pelanggan.

Star Hasugian, lulusan Magister Teknologi Pendidikan yang aktif dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia, melanjutkan pembahasan dengan mencontohkan Pygmalion, suatu mithologi Yunani untuk menggambarkan pola dan dampak pola berpikir positif.

Peserta pelatigan kemudian diminta menanggapi dengan berbagai perspektif mereka masing-masing tentang karakter Pygmalion dalam mithologi yang kemudian melahirkan teori Pygmalion Effect itu.

Sebagai informasi, Pygmalion Effect adalah teori sugesti positif untuk meningkatkan performa.

Setiap orang mungkin pernah mengalami rasa tidak percaya diri dalam menjalani suatu hal. Dalam dunia psikologis terdapat istilah Pygmalion Effect yang berguna sebagai solusi untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Menurut Star, teori Pygmalion Effect ini sangat berguna untuk diterapkan pada diri sendiri, khususnya dalam hal pelayanan prima.

“Layanan prima atau service dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan, layanan prima dapat menciptakan pelanggan yang loyal dan mempengaruhi kemajuan suatu perusahaan,” jelasnya. 

Sikap positif dibutuhkan dalam menghadapi pelanggan

Bagaimana agar tanggung jawab customer service terlaksana dengan baik?

1. Customer Service Harus Tetap Positif

Star menjelaskan bahwa memiliki penerimaan diri yang positif adalah kunci. Sebagai garda terdepan dan perwakilan perusahaan, seorang customer service harus selalu bersikap optimistik dalam menghadapi pelanggan. Pasalnya, tidak jarang customer service akan menghadapi pelanggan yang mengeluh dengan cara-cara yang kurang baik dan dijadikan pelampiasan amarah.

Jika hal ini terjadi, usahakan untuk menjaga sikap positif. Tetap senyum dan bersikaplah ramah. Jangan respon kata-kata negatif dengan sikap negatif.

Sebagai customer service diharuskan untuk memperlakukan pelanggan dengan baik tidak peduli bagaimana sikapnya.

2. Komunikator yang Baik

Menurut Star, komplain dari pelanggan juga membawa manfaat untuk melatih diri dalam situasi apa pun agar tetap positif dalam menjalankan tugas pelayanan prima.

Customer service memiliki tanggung jawab untuk menjembatani hubungan antara pelanggan dan perusahaan. Maka dari itu komunikasi yang baik merupakan tugas utama seorang customer service.

Customer service yang baik harus dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan berguna untuk pelanggan. Dalam menyampaikan informasi tersebut, komunikasi yang dilakukan haruslah jelas, efektif, tidak membingungkan dan sopan.

Selain itu, dalam menangani komplain yang dikeluhkan pelanggan harus menjadi pendengar yang baik dan jangan menjadi defensif.

3. Kuat Mental

Star menambahkan juga bahwa “bicara soal customer service adalah bicara soal mindset”. Posisi ini membutuhkan mental yang kuat.

Seorang customer service harus tahan saat pelanggan menyampaikan keluhan. Mental yang kuat dibutuhkan agar dapat tetap sabar dan tenang menghadapi sikap pelanggan yang kadang kala menyakiti perasaan, mindset mempengaruhi ketahanan mental seorang customer service.

4. Kuasai Produk

Customer service pun menjadi representasi dalam mengedukasi pelanggan mengenai suatu produk. Seorang customer service harus menjadi orang yang paling mengerti tentang produk dan tidak boleh mengatakan kata “tidak tahu” saat ditanya oleh pelanggan.

Menjadi seorang customer service berarti melakukan bantuan teknis, promosi dan problem solver bagi pelanggan. Oleh karenanya, penting untuk menguasai berbagai hal tersebut.

Posisi customer service membutuhkan rasa ingin belajar dan ingin tahu banyak, baik produk maupun hal-hal teknis lainnya, dan tidak menutup kemungkinan harus sedikit paham tentang psikologi komunikasi.

“Pastikan Anda memiliki 3T + 1F sebagai kriteria bahasa layanan,” tandasnya.

Adapun 3 T yang dimaksud yakni ‘Tidak memerintah customer/rekan kerja/partner kerja/jangan beri instruksi, mintalah dengan sopan’, ‘Tidak menyalahkan customer, bekerjalah sebagai tim yang solid’, ‘Tidak merendahkan diri sendiri/organisasi Anda. Banggalah dengan peraih dan organisasi Anda’, dan ‘Fokus pada apa yang dapat Anda lakukan, selalu berikan alternatif solusi permasalahan’.

Bagian akhir dari pelatihan online ini Star menjelaskan bahwa “empati menjadi kata kunci untuk nyambung dengan orang lain”.

Ia juga menambahkan tentang kata kunci GEMPUR (Gali informasi, EMpati, Permasalahan dikonfirmasi, ajukan solUsi dan Respon) sebagai “rumus” keterampilan penting customer service di semua bisnis.

 

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan