Parlemen Apresiasi Program Kartu Prakerja

Senin , 24 Mei 2021 15:02 WIB
Parlemen Apresiasi Program Kartu Prakerja

Program Kartu Prakerja dinilai efektif dalam memberi manfaat bagi peserta program. Oleh karenanya, program tersebut perlu dilanjutkan di masa mendatang.

Penegasan itu disampaikan Komisi IX DPR RI dalam Rapat Kerja dengan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah yang juga menghadirkan pemangku kepentingan sektor ketenagakerjaan lain, termasuk Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari, 16 Maret 2021.

Pada kesimpulan rapat juga disampaikan bahwa Komisi IX DPR RI mendesak Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja untuk lebih mensosialisasikan Program Kartu Prakerja kepada masyarakat luas, terutama tentang cara mendapatkan kepesertaan, manfaat dan pelatihan yang disediakan.

“Komisi IX DPR RI juga mendesak Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja meningkatkan sinergi dengan pihak terkait untuk lebih memberi manfaat dan daya guna program Kartu Prakerja bagi masyarakat,” kata Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene. 

Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto menyatakan, “Program ini harus dilanjutkan karena manfaatnya memang luar biasa bagi para pekerja yang ingin meningkatkan kompetensi kerja, masyarakat yang belum bekerja juga bisa meningkatkan skill-nya, dan yang mau berpindah pekerjaan.”

Berdasarkan hasil survei evaluasi yang diisi oleh peserta Program Kartu Prakerja tahun 2020 usai mengikuti pelatihan, 89 persen peserta merasakan manfaat pelatihan yang diakomodasi Program Kartu Prakerja.

“Saya mengapresiasi kinerja pemerintah dengan adanya Program Kartu Prakerja,” kata Wenny, anggota Fraksi Partai Golkar itu.

Sejauh ini, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah menjalankan 16 gelombang pendaftaran dari Maret 2020 hingga April 2021 menjangkau lebih dari 8,7 penerima Kartu Prakerja.  

Jumlah peminat Program Kartu Prakerja sejak dibuka pada 2020 hingga kini memang tinggi. Pendaftar program yang diluncurkan di tengah masa pandemi itu berasal dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. 

Komisi IX DPR RI mencatat, kebutuhan lapangan kerja menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Apalagi, Indonesia memasuki era bonus demografi, di mana jumlah penduduk produktif mendominasi populasi.  

“Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi. Peluang emas itu hanya bisa bermanfaat untuk kemakmuran bangsa bila kualitas sumber daya manusia optimal,” kata Felly Runtuwene.

Sayangnya, angkatan kerja Indonesia saat ini didominasi lulusan SD dan SMP. Padahal, pendidikan yang rendah berdampak langsung pada rendahnya kompetensi. Oleh karenanya, peningkatan kemampuan angkatan kerja tak bisa lagi ditunda. 

Felly pun mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama mengatasi persoalan ketenagakerjaan di Indonesia.

“Pembuatan grand design untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan di masa pandemi sangat dibutuhkan. Kalau ada aturan yang menyandera, ayo coba dibuka untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan,” ucapnya.

 

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan