Pasar Kerja Masa Depan Berubah, Asah Keterampilan Komunikasi agar Tetap Eksis

Senin , 24 Mei 2021 14:54 WIB
Pasar Kerja Masa Depan Berubah, Asah Keterampilan Komunikasi agar Tetap Eksis

Kebutuhan pasar kerja di masa depan bakal berubah drastis. Pekerjaan yang terkait teknologi bakal lebih mendominasi. Seiring dengan itu, keterampilan kerja yang dibutuhkan untuk masa depan pun tak sama lagi dengan saat ini.

World Economic Forum (WEF) dalam laporannya menyebutkan ada 15 keterampilan yang paling dibutuhkan pada 2025. Hasil survei WEF mencatat, 2 dari 15 keterampilan itu terkait kemampuan teknis. Lantas, sisanya atau sebagian besar adalah kemampuan non-teknis atau soft skill.

Di Indonesia sendiri, WEF mencatat sejumlah soft skill yang memang perlu dimiliki para pekerja untuk bisa tetap diserap pasar kerja masa depan. Satu di antaranya adalah kepemimpinan dan kemampuan bersosialisasi.

Soft skill ini bisa diasah dengan mengikuti pelatihan atau pengalaman bekerja. Selain memiliki jiwa kepemimpinan, pekerja masa depan diharapkan memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan komunikasi agar sosialisasi dapat berjalan dengan baik.

Sobat Prakerja dapat melatih kemampuan komunikasi baik untuk kepentingan internal maupun eksternal di tempat bekerja.

Dalam acara Ngabuburit yang digelar Kartu Prakerja bersama Skill Academy bertajuk “Tingkatkan Kemampuan Komunikasi untuk Menunjang Karir” yang digelar Senin, 26 April 2021 dipaparkan sejumlah langkah untuk melatih kemampuan komunikasi seseorang.

Pemateri Ngabuburit kali ini, Chandra, menjelaskan komunikasi internal dapat berjalan di antaranya lewat humor, membantu menyelesaikan konflik di tempat kerja, sikap tidak mudah mengeluh, membantu rekan kerja yang kesulitan, menebar senyum, dan belajar menjadi pendengar yang baik.

Terkadang keadaan tidak semengerikan yang kita bayangkan, komunikasikan saja dulu,” kata Chandra.

Sobat Prakerja juga bisa menjalani komunikasi efektif dengan pihak eksternal lewat beberapa cara.

Adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh yakni mengetahui jalur komunikasi ke pihak eksternal, menghindari menyalahkan perusahaan atau tim internal, berani memimpin dari depan dengan mencari tahu penyebab persoalan, serta bertanggung jawab atas persoalan yang ditimbulkan. 

“Pihak luar tidak mau tahu persoalan internal. Komunikasikan saja dulu, buktikan kamu pribadi bertanggung jawab,” katanya.

Sobat Prakerja juga perlu berlatih melakukan elevator pitch. Biasanya, presentasi singkat sekitar 5 hingga 10 menit itu digunakan untuk kepentingan bisnis.

“Saat bertemu dengan calon customer atau investor di waktu yang singkat, Anda bisa menerapkan elevator pitch,” ujarnya.

Untuk itu, Sobat Prakerja bisa menyiapkan diri untuk melakukan elevator pitch lewat brainstorming, mengatur urutan pembicaraan atau diskusi, membuat opening yang menarik, mencatat script presentasi, dan berlatih agar gaya bicara terlihat natural.

“Saya melewati fase ditertawakan, pernah dilempari botol aqua. Tapi saya belajar karena saya percaya tidak ada orang yang langsung bagus. Saya belajar dari orang lain, buku, maupun film agar bisa berkomunikasi dengan baik,” paparnya.

Bahkan, Chandra harus berlatih di depan cermin untuk bisa menilai diri sendiri. Setelah itu, ia berlatih komunikasi di lingkungan keluarganya.

“Kemampuan komunikasi harus dilatih step by step. Sayangnya banyak orang hanya memikirkan garis finish,” ujarnya

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan