Program Kartu Prakerja Bantu Tingkatkan Kompetensi Angkatan Kerja di Masa Pandemi

Senin , 24 Mei 2021 16:35 WIB
Program Kartu Prakerja Bantu Tingkatkan Kompetensi Angkatan Kerja di Masa Pandemi

Program Kartu Prakerja telah menyerap anggaran semester I tahun 2021 sebesar Rp 10 triliun. Anggaran tersebut didistribusikan untuk 2,7 juta orang penerima manfaat baru yang berbeda dengan peserta tahun 2020.

“Ini benar-benar sebuah pemerataan kesempatan, dan dari 2,7 juta penerima manfaat tersebut, 2,5 juta orang sudah menerima intensif,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, Kamis, 22 April 2021.

Hal itu disampaikan Denni dalam Dialog Produktif bertajuk “Prakerja Sudah Sampai Mana?” yang digelar KPCPEN.

Pada tahun 2020 jumlah penerima program Prakerja 5,5 juta orang. Program Kartu Prakerja bertujuan memberikan keterampilan angkatan kerja.  

“Guna meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja kita sekaligus memacu dan mendorong kewirausahaan,” ujarnya.

Namun demikian, Kartu Prakerja kemudian beradaptasi menjadi program semi bantuan sosial karena dilahirkan pada masa pandemi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengamanatkan program Kartu Prakerja di masa pandemi mampu menjadi jaring pengaman sosial.

Adapun peserta terpilih Kartu Prakerja secara total akan mendapat dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pascapelatihan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50 ribu untuk tiga kali.

Denni menjelaskan, penerima manfaat Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif setelah menyelesaikan pelatihan. 

“Ini yang dipakai membayar kebutuhan sehari-hari bahkan dapat dimanfaatkan untuk modal usaha. Jadi Kartu Prakerja itu secara tidak langsung mendorong kewirausahaan,” jelasnya.

Pemerintah telah menetapkan anggaran Program Kartu Prakerja tahun 2021 sama dengan tahun lalu yakni Rp20 triliun.

Manfaat Nyata bagi Angkatan Kerja

Salah satu penerima manfaat Prakerja gelombang 3 tahun 2020, Amelia Harmelianti, menceritakan bagaimana Prakerja sangat bermanfaat baginya di kala pandemi.

“Saya sebelumnya saya bekerja di bagian personalia di sebuah event organizer di Jakarta, pandemi membuat kami dirumahkan. Saya mencoba mencari solusi dengan ikut Kartu Prakerja untuk mendapatkan skill baru,” ujarnya.

Menurut dia, pelatihan Kartu Prakerja memberikannya ilmu baru yang bisa digunakan sampai kini untuk bekerja di bidang yang baru. 

“Saya mengambil pelatihan Bahasa Mandarin, IELTS, copy writing, dan komunikasi untuk menunjang karier. Saya memang mencoba mencari skill yang sekiranya bisa memberikan saya kesempatan baru apabila saya melamar di perusahaan baru,” terang Amelia.

Bagi Denni Puspa, Amelia adalah contoh penting kebutuhan reskilling dari angkatan kerja Indonesia.

“Amel membuktikan dengan dana pelatihan Rp1 juta, ia mendapatkan empat skill baru yang berbeda di masa seperti ini,” ujarnya.

Sarimudin, peserta program Kartu Prakerja gelombang 14 yang masih melangsungkan pelatihannya pada tahun ini mengapresiasi program tersebut.

“Saya terinspirasi mengambil pelatihan Kartu Prakerja ini dari cerita teman, saya mendapatkannya setelah sekali mencoba mendaftar. Di dalamnya saya mengambil pelatihan Microsoft Word. Dulunya saya tidak tahu menahu komputer. Walaupun itu mendasar, tapi sangat membantu, setidaknya saya bisa mengoperasikan komputer,” tuturnya.

Sarimudin merupakan mantan cleaning service yang diperbantukan untuk urusan logistik di sebuah rumah sakit. 

Selama ini, Sarimudin mencatat barang keluar dan masuk secara manual. Setelah mengikuti pelatihan Microsoft Word, Sarimudin mulai menerapkan keterampilan barunya dalam pekerjaan.

“Pelan-pelan, saat ini masih belajar menggunakan Microsoft Word, nanti akan saya tingkatkan kemampuan untuk Microsoft Excel,” katanya.

Kisah serupa diceritakan Putri Dewi, penerima manfaat Kartu Prakerja gelombang 3 pada tahun 2020. 

“Awalnya saya bekerja sebagai cleaning service di stasiun televisi. Namun demikian, di masa pandemi saya diminta mengambil gambar dan merekam video berita. Karena dituntut harus bisa segala kemampuan di Ternate. Bersyukur saya mendapatkan skill baru dari program Prakerja,” jelasnya.

Putri Dewi pun mengambil pelatihan menjadi jurnalis profesional untuk mendukung pekerjaannya saat ini. 

“Saya kini lebih PD (percaya diri) mengambil gambar berita dan wawancara. Selain itu saya mengambil pelatihan editing video, sehingga saya bisa memudahkan produser saya untuk menyusun naskah,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, ia pun mengajak adiknya dan teman-temannya untuk mendaftar program Kartu Prakerja. Bahkan, ia bersedia membimbing mereka dalam melakukan pendaftaran hingga melakukan pembelian pelatihan.

“Untuk yang ingin mengikuti Prakerja, semangat untuk terus belajar dan mengikuti perubahan sangat perlu agar daya saing kita meningkat,” katanya.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan