Sakernas BPS: 88,92% Penerima Program Anggap Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan Kerja

Senin , 22 April 2024 16:38 WIB
Sakernas BPS: 88,92% Penerima Program Anggap Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan Kerja

Sebanyak 88,92 persen penerima manfaat yang menyelesaikan pelatihan pada program Kartu Prakerja menganggap bahwa program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka. Selain itu, bantuan insentif yang diberikan Kartu Prakerja juga sangat berguna di masa pandemi ini.

Ada 81,24 persen penerima Kartu Prakerja menjawab bahwa uang saku (insentif) dari Program Kartu Prakerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, responden juga menjawab bahwa mereka menggunakan insentif untuk memulai usaha baru, membayar utang, dan menggunakannya untuk menabung.

Paparan itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto dalam diskusi daring: Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja bersama Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari dan Ekonom UGM Elan Satriawan, Senin, 23 November 2020.

“Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada di tengah pandemi COVID-19, para penerima Program Kartu Prakerja menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat setidaknya karena dua alasan itu: meningkatkan keterampilan dan pemanfaatan insentif bantuan hidup,” kata Kecuk Suhariyanto.

Pada diskusi yang dimoderatori jurnalis independent Rory Asyari itu, BPS memaparkan alasan-alasan yang menjadikan para pendaftar tertarik mengikuti Program Kartu Prakerja. Sebanyak 48,70 persen mengaku untuk meningkatkan keterampilan kerja (skill), disusul motif mendapatkan uang saku/insentif yakni 27,73 persen. Alasan lain di antaranya karena coba-coba, ikut teman, mengisi waktu luang, dan karena pendaftarannya gratis.

“Di tengah pandemi, hampir semua kelompok masyarakat mengalami pengurangan income. Alasan ikut Program Kartu Prakerja untuk mendapatkan uang saku itu sah-sah saja,” katanya.

Menggapi survei itu, Denni Purbasari menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja serta memastikan penerima kartu prakerja dapat memperoleh manfaat semaksimal mungkin dari program ini.

Manajemen Pelaksana Program, Kartu Prakerja melakukan tiga survei evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293 ribu peserta. Sementara, survei ketiga masih berlangsung saat ini.

Hasil survei evaluasi Kartu Prakerja mencatat bahwa 81 persen peserta belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84 persen menyatakan bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan kompetensi, baik skilling, reskilling maupun upskilling. Selain itu, 92 persen menyatakan akan melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan.

“Jadi hasil survei ini sejalan dengan temuan BPS bahwa pelatihan Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja Peserta,” pungkas Denni.

Program Kartu Prakerja Lanjut Pada 2021

Berbicara di awal sesi diskusi, Susiwijono menegaskan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan program Kartu Prakerja lanjut pada tahun 2021. Meski begitu, penerima program pada tahun 2020 tidak bisa kembali mendapat program yang sama pada tahun 2021.

Ia mengungkapkan, masih banyak peminat Kartu Prakerja yang belum mendapatkan kesempatan mengikuti program ini. Berdasarkan data yang ada, terdapat 43,42 juta peserta yang mendaftar Kartu Prakerja.

Dari jumlah 43,42 juga pendaftar yang mendaftar dalam 11 gelombang itu, kemudian ditemukan 27,95 juta pendaftar yang lolos verifikasi email. Dari situ dilakukan lagi cek NIK, dan KK sehingga tersisa 19,30 juta orang.

Seleksi kemudian dilanjutkan pada verifikasi nomor HP yang meloloskan 19,23 juta pendaftar serta akhirnya memberikan SK pada 5.98 juta penerima. Pada akhirnya, ada 382 ribu penerima Program Kartu Prakerja terpaksa dicabut kepesertaannya karena tidak segera mengambil pelatihan pertama sehingga total penerima Kartu Prakerja yang mendapatkan insentif pelatihan serta bantuan hidup, sebanyak 5.604.810.

“Yang belum mendapatkan program ini masih banyak sekali,” terang Susiwijono.

Kementerian Koordinator Perekonomian dan Komite Cipta Kerja juga menyampaikan terima kasih untuk BPS yang memasukkan pertanyaan tentang Kartu Prakerja pada Sakernas Agustus 2020.

“Tema ini sangat penting karena program Kartu Prakerja mendorong peningkatan sumber daya manusia dan menjadi salah satu program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi,” pungkasnya.

Pembicara lain, ekonom Universitas Gadjah Mada Elan Satriawan menegaskan bahwa program Kartu Prakerja bukan ‘silver bullet’ atau solusi ajaib untuk menyelesaikan sebuah permasalahan berat, dalam hal ini masalah pengangguran di Indonesia. Ia mengingatkan, bagaimanapun tujuan awal Program Kartu Prakerja untuk meningkatkan skill sumber daya manusia angkatan kerja kita.

“Sebagai program untuk menambah keterampilan tenaga kerja, Program Kartu Prakerja patut dipuji. Apalagi ada misi bantuan sosial di dalamnya. Jadi, terlepas ada ruang perbaikan ke depan, tapi program yang baru berlangsung 6 bulan ini harus diapresiasi dan didorong terus,” tegasnya.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan