Tips Siap Berbisnis Online di Masa Pandemi

Rabu , 27 April 2022 15:30 WIB
Tips Siap Berbisnis Online di Masa Pandemi

Ada tiga hal utama yang harus Sobat Prakerja ingat jika hendak memulai bisnis online, terutama pada masa pandemi seperti saat ini.

Pertama, tentukan dulu produk apa yang mau dijual. Baik makanan maupun produk barang dan jasa, amati dengan baik, tren apa yang sedang laku. Caranya, bisa misalnya dengan cek Instagram Story tokoh terkenal, dan bisa mengetahui, barang apa yang lagi dimauin oleh publik.

Kedua, kenali target market yang akan disasar. Target market di sini yakni siapa segmen produknya, dan di mana mereka berada (demografis dan geografis).

Ketiga, buat ‘Business Plan’ atau ‘Rencana Bisnis’. Dengan perencanaan usaha yang matang, kita akan tahu bagaimana rencana permodalan, target omzet, dan sebagainya.

Tiga kunci itu disampaikan Head of Food and Platform Merchant Marketing Gojek, Felicia Wijaya, dalam Live Instagram Program Kartu Prakerja-Gojek, Kamis, 15 Juli 2021.

Talk show yang dimoderatori announcer dan aktor Ario Astungkoro ini juga menghadirkan Rangga Purnama, salah seorang wirausahawan alumni penerima Kartu Prakerja.

Felicia menekankan, di masa pandemi ini, penggunaan teknologi digital menjadi sangat penting.

“Pada kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di mana kita tidak bisa keluar rumah seperti ini, upgrade diri sendiri agar bisa beraktivitas, bekerja dan berjualan online,” katanya.

Langkah berikutnya adalah branding, termasuk membuat nama brand yang mudah dikenal serta menampilkan foto-foto produk menarik. Termasuk kalau jualan makanan, pasang foto nan menggiurkan.

“Sebagai penggemar keju, saya alami sendiri, kalau lihat makanan dengan keju lumer-lumer di foto, pasti saya beli. Kebayang banget mozzarella seperti itu enak banget,” celetuk Ario.

Promo ke kawan dekat

Felicia mengingatkan, semua perencanaan dan bayangan akan terasa berat kalau tidak dimulai. “Mulai saja dulu. Pasti ada jalan,” ungkapnya.
Langkah promosi sederhana yang disarankan yakni, mulailah lakukan perkenalan produk kepada teman-teman dekat.

“Kirim tester ke teman-teman kita, agar mereka kemudian menaikkan produk kita ke Instagram Story, atau memberi kritikan atas barang jualan kita. Termasuk juga lakukan giveaway, beri kuis, tag teman-teman dan minta repost konten kita,” kata Felicia.

Khusus di masa pandemi di mana kesehatan menjadi hal utama, ada ‘treatment’ khusus pada produk kita. Felicia menggarisbawahi, calon pembeli harus melihat bahwa produk kita memiliki barang yang bersih, aman, higienis, serta memiliki kemasan yang oke.

“Misalnya kita bisnis makanan di restoran. Harus dipastikan, apakah tempat makanannya sudah aman atau gampang terbuka? Mesti dobel proteksi. Di sini keamanan makanan penting banget,” tegasnya.

Perlindungan khusus itu perlu juga ditunjukkan di media sosial, bahwa higienitas produk kita sangat terjaga.

“Tampilkan aja di medsos kalau pelayan kita membuat makanan itu pakai sarung tangan, masker. Publik pun berpikir, wah restoran ini benar-benar menjaga keamanan,” ungkapnya.

Felicia juga mengingatkan cara pembayaran di masa pandemi ini sebisa mungkin cashless, non tunai. “Uang kertas atau kartu biasa beredar dipegang banyak orang. Di sinilah peran dompet digital sangat membantu untuk berjualan dengan aman,” ucapnya.

Bagaimana cara kita mempertahankan bisnis saat usaha lain mengalami up and down?

“Pertahankan kualitas barang dan terus lakukan marketing dengan aktif. Jangan lupa juga sisi customer service. Ajak ngobrol calon pembeli. Kalau barangnya habis, nanti kabari jika produk sudah tersedia. Jangan lupa juga, orang kita sangat suka diskon,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, Rangga Purnama dari Tasikmalaya berbagi kisah bagaimana dirinya berjualan desain foto secara online maupun offline.

“Selain menampilkan produk di media sosial, saya juga menitipkannya di toko-toko,” kata pria 21 tahun peserta Kartu Prakerja Gelombang 3 ini.

Rangga sempat kesulitan mencari pekerjaan di awal pandemi terjadi, kemudian saat mengikuti Program Kartu Prakerja ia mengambil pelatihan desain grafis dan marketing online. Kini, Rangga menemukan jalannya sebagai freelancer desainer grafis yang juga menjual produk-produk secara online maupun offline.

“Pesan saya untuk teman-teman yang lagi bingung di masa pandemi, daripada kita fokus pada masalah, ayo kita fokus cari solusi. Belajar meningkatkan keterampilan kita, cari ilmu baru dan mulai usaha baru. Belajar tidak pernah berhenti, sambil menunggu pandemi ini berakhir,” kata Rangga.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan