Direksi Prakerja Penuhi Undangan ke-2 VM Nahathai: Jajaki Replikasi Program Serupa di Thailand
Artikel Acara
Direksi Prakerja Penuhi Undangan ke-2 VM Nahathai: Jajaki Replikasi Program Serupa di Thailand
Jajaran Direksi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) memenuhi undangan Vice Minister Perdana Menteri (PM) Thailand Nahathai Thewphaingarm untuk mengunjungi kantor PM Thailand di Bangkok pada 18 Oktober 2024.
Pertemuan ini diwakili oleh Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari, didampingi oleh Direktur Operasi Prakerja, Hengki Sihombing, serta Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja, Cahyo Prihadi. Sementara itu, delegasi dari Wakil Menteri Kantor PM Thailand dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pendidikan Thailand, perwakilan Equitable Education Fund (EEF) Thailand, serta tim penasihat dari kantor PM Thailand. Undangan yang kedua kalinya dari Nahathai ini beragendakan diskusi rencana pengadopsian model Prakerja oleh pemerintah Thailand.
Berlangsung di sela-sela acara International Conference on Equitable Education atau All for Education (AFE) Conference di Bangkok, VM Nahathai mengundang kembali MPPKP untuk mendapat masukan dan wawasan agar program serupa Prakerja dapat terwujud di Thailand. VM Nahathai mengupayakan model Prakerja dapat diadopsi di skema penyaluran bantuan dengan menggunakan digital wallet yang dimiliki pemerintah Thailand.
Menurut perkembangan terakhir yang disampaikan VM Nahathai, sebuah kelompok kerja kebijakan telah dibentuk untuk mengadvokasi pengambil keputusan dan stakeholder di lingkup pemerintahan Thailand agar dapat membentuk organisasi strategis seperti Prakerja. Nahathai akan menjadi tokoh kunci dalam pengusulan kebijakan bantuan uang dengan pengembangan keterampilan kepada PM Thailand saat ini, Paetongtarn Shinawatra.
“Saat ini sedang dilakukan langkah lanjut dengan menemui Chairman of the National Economic and Social Development Council (NESDC),” tutur Nahathai.
“Policy paper terkait program penyaluran bantuan dengan mempertimbangkan model Prakerja telah dikirimkan ke NESDC untuk dipelajari lebih lanjut,” sambungnya.
Lebih lanjut, VM Nahathai juga mengapresiasi ketersediaan program pelatihan Prakerja yang menurutnya sesuai dengan pasar kerja di Indonesia. Ia terkesan dengan relevansi penyediaan pelatihan Prakerja yang merujuk dari informasi 10 portal kerja, di luar dari referensi okupasi nasional.
Selain itu, VM Nahathai juga tertarik dengan model kompetitif yang terjadi di antara penyelenggara pelatihan. Ia membandingkan dengan program pelatihan di Thailand yang menurutnya, selama ini hanya disediakan dengan lembaga pelatihan milik Pemerintah.
Menurut Nahathai, keterlibatan pihak swasta belum sepenuhnya memiliki andil dalam ekosistem pelatihan di Thailand. Ia pun memuji ekosistem milik Prakerja yang diyakini dapat menyediakan pelatihan relevan dan berkualitas. Dengan ekosistem yang melibatkan kemitraan multipihak seperti di Prakerja, penerima dapat memilih pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing agar relevan di pasar kerja dan industri.
“Mayoritas masyarakat Thailand belum tertarik untuk mengakses pengembangan keterampilan karena nihilnya motivasi yang ditawarkan, seperti beasiswa dan insentif pasca-pelatihan,” ujar Nahathai.
Oleh karena itu, VM Nahathai pun meyakini jika menerapkan model serupa Prakerja, maka dampak dan keterpaparan program tersebut akan semakin masif bagi masyarakat Thailand.
Penuturan yang disampaikan oleh VM Nahathai pun diapresiasi oleh Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari. Denni memberikan saran agar program ini nantinya dapat menentukan target penerima yang tepat sasaran di Thailand. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengukur dampak yang dirasakan oleh penerima.
Selain itu, Denni juga mengamini bahwa kunci keberhasilan Prakerja adalah ekosistem yang dibangun untuk memfasilitasi akses pelatihan yang mudah dan berkualitas. Denni menekankan bahwa pemerintah tidak dapat berdiri sendiri, berlaku baik bagi Indonesia maupun Thailand.
Denni menyarankan bahwa Thailand perlu terus mempelajari dan menyusun program yang sesuai dengan konteks agar keluaran program dapat menjawab kebutuhan masyarakat Thailand.
Undangan diskusi ini semakin menunjukkan bahwa pemerintah Thailand memiliki minat yang kuat untuk dapat mengimplementasikan program dan kelembagaan seperti Prakerja. Di akhir pertemuan dengan Wakil Menteri, Denni menyampaikan bahwa Prakerja terbuka untuk diskusi lanjutan membantu upaya pemerintah Thailand mengembangkan program serupa Prakerja.
Pertemuan ini menjadi yang ke-6 antara Prakerja dan perwakilan pemerintah Thailand. Sebelumnya, Prakerja juga telah menerima kunjungan dari delegasi EEF Thailand, delegasi Parlemen Thailand, hingga Deputi Sekjen PM Thailand, hingga perwakilan Pegawai Negeri dari Negeri Gajah Putih tersebut.
Artikel dengan kategori Acara
Prakerja Bahas Keterampilan Masa Depan di Future Leaders Summit
13 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja sebagai Prioritas Nasional
11 Des 2024 4 Menit BacaPrakerja Berkontribusi dalam Konferensi Regional di Vietnam untuk Pendidikan Inklusif
10 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Hadiri Penganugerahan Wenhui Award 2022 di Tianjin RRT
09 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja di GovInsider Live Indonesia 2024: Mengupas Sinergi Digital untuk Masa Depan Indonesia
19 Nov 2024 3 Menit Baca