Daftar Publikasi | Kartu Prakerja


T20 Policy Brief 2023 Scaling Up Women’s Empowerment During the Pandemic and Beyond: Lessons from Indonesia’s ‘Kartu Prakerja’ Programme
Ringkasan kebijakan ini dipublikasikan di ThinkTwenty (T20) India 2023 Policy Briefs untuk membagikan praktik baik yang diterapkan di Indonesia dalam pemberdayaan perempuan melalui Program Kartu Prakerja. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) membagikan 6 kunci keberhasilan dalam pemberdayaan perempuan melalui program keterampilan, yaitu: Pertama, Implementasi program secara end-to-end digital; Kedua, Menerapkan prinsip ‘voice and choice’; Ketiga, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan; Keempat, Menerapkan prinsip user-centric; Kelima, memfasilitasi penerima untuk membangun jejaring; Keenam, menerapkan Government-to-Person (G2P) Payment 3.0.
T20 Policy Brief 2023 Ensuring Progress on SDGs through Digital Transformation and Financial Inclusion
Ringkasan kebijakan ini merupakan kontribusi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada ThinkTwenty (T20) India 2023. Ringkasan ini menyajikan rekomendasi kebijakan dalam menyusun program-program pelatihan yang memiliki dampak terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan mengadopsi transformasi digital dan inklusi keuangan G2P 3.0. Rekomendasi kebijakan didukung oleh statistik terkait dampak Prakerja terhadap jutaan penerima manfaat yang tersebar di 514 Kabupaten/Kota. Transformasi digital yang dilakukan Prakerja mendorong terciptanya inklusi keuangan dengan sistem G2P 3.0 sehingga Prakerja mampu menerapkan prinsip tidak ada yang tertinggal (no one is left behind).
T20 Policy Brief 2023 Leveraging Digital Public Infrastructure To Deliver Nationwide Conditional Cash Transfers For Training Provision
Ringkasan kebijakan dalam ThinkTwenty (T20) India 2023 ini membahas tantangan yang dihadapi secara global ketika pandemi COVID-19 mengancam untuk mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan ekstrem. Untuk mengatasi hal ini, banyak negara, termasuk negara-negara G20, meningkatkan inisiatif transfer tunai dan pemberdayaan ekonomi mereka. Program Kartu Prakerja Indonesia dijadikan sebagai studi kasus yang memiliki potensi penggunaan infrastruktur publik digital (DPI) untuk memfasilitasi transfer tunai bersyarat skala nasional untuk pelatihan. Ringkasan ini menyarankan penggunaan baru dari DPI di negara-negara G20, dengan menekankan integrasinya melalui API untuk berbagai sistem yang mendukung transfer tunai. Ini mencakup verifikasi biometrik, prosedur KYC, pertukaran data, dan proses pembayaran. Tujuannya adalah untuk memastikan transfer tunai yang cepat, skala besar, dan tepat sasaran secara aman dan inklusif.
Bridging Lifelong Learning Gap: Global Solutions Journal 2023
Ringkasan kebijakan ini menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat agar seseorang dapat beradaptasi dengan pasar kerja yang terus berubah. Dengan berkembang cepatnya teknologi dan otomatisasi, kebutuhan meningkatkan keterampilan terus menerus sangat penting. Tulisan ini menyoroti manfaat pembelajaran sepanjang hayat bagi individu dan masyarakat serta menekankan pentingnya kolaborasi negara-negara G20 dalam mendukung inisiatif ini. Dengan berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan, pemerintah dapat mempersiapkan setiap orang untuk sukses di pasar kerja yang dinamis dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tulisan ini juga menekankan adanya Program Kartu Prakerja Indonesia sebagai salah satu praktik terbaik di dunia, menjadi contoh dalam menjembatani kesenjangan pembelajaran sepanjang hayat. Pendekatan inovatif Prakerja ini mampu menyediakan pelatihan berorientasi pasar yang dapat diakses setiap penduduk dewasa, mendorong pertumbuhan pribadi dan produktivitas.
Report on NSPC Study Visit to Indonesia 2023
Laporan ini mengulas kunjungan study visit NSPC Kamboja ke PMO Kartu Prakerja di Jakarta pada tanggal 6-8 Maret 2023, untuk memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Kamboja dalam perlindungan sosial dan pengembangan keterampilan. Dengan dukungan dari entitas besar seperti GIZ-ISPH dan TNP2K, acara ini mendalami info mendalam terkait Program Kartu Prakerja Indonesia. Peserta mencakup pejabat pemerintah dari kedua negara serta perwakilan sektor swasta. Diskusi meliputi strategi perlindungan sosial, advokasi, kemitraan, dan ekosistem digital Kartu Prakerja. Acara ini menekankan peran a Kartu Prakerja dalam pengurangan kemiskinan dan peningkatan keterampilan. Diskusi dalam acara ini mengemukakan potensi Program Prakerja sebagai model untuk negara-negara di kawasan ASEAN. Secara keseluruhan, kunjungan ini mengukuhkan pentingnya kerjasama antar negara untuk kemajuan perlindungan sosial dan kemitraan masa depan yang potensial.
Bali Manifesto - Inclusive Lifelong Learning Conference 2023
Laporan ini merangkum Bali Manifesto yang dihasilkan dari Konferensi Pembelajaran Sepanjang Hayat yang Inklusif yang diadakan dari tanggal 3 hingga 6 Juli di Bali, Indonesia. Laporan ini menyoroti program inovatif Indonesia, Kartu Prakerja, sebagai sebuah platform digital kolaboratif yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan, melakukan pelatihan ulang, dan meningkatkan keterampilan bagi pelajar Indonesia. Manifesto tersebut juga menekankan pentingnya Kerangka Kerja CONFINTEA VII Marrakech untuk memaksimalkan pembelajaran dan pendidikan dewasa serta menyerukan pendidikan yang inklusif dan adil untuk semua. Konferensi tersebut menggarisbawahi tantangan-tantangan seperti keterbatasan sosial-ekonomi, kesenjangan digital, hambatan bahasa, serta ancaman seperti perubahan iklim dan konflik yang mempengaruhi pendidikan inklusif. Penggunaan teknologi digital dalam pendidikan memberikan peluang dan ancaman, sehingga diperlukan akses yang adil untuk semua. Manifesto tersebut mendorong pemerintah untuk menetapkan mekanisme tata kelola yang koheren untuk inklusi dan investasi dalam pengembangan profesional yang berkelanjutan. Manifesto tersebut menyerukan ekosistem pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif, penciptaan ruang belajar yang inklusif, dan kurikulum yang tidak diskriminatif. Terakhir, manifesto tersebut mengedepankan pentingnya mekanisme akuntabilitas dan pemantauan dan berkomitmen mewujudkan masa depan di mana pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif menjadi kenyataan untuk setiap orang.
Buku Laporan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja 2022
Hingga tahun 2022, sebanyak 16,4 juta orang telah mendapat pelatihan dari Program Kartu Prakerja. Studi Bank Dunia dan TNP2K (2022) menyebutkan sebanyak 96,1% peserta puas dengan pelatihan Prakerja dan 96,4% peserta puas dengan cara penyaluran bantuan Prakerja. Bermodalkan hasil studi tersebut dan hasil evaluasi J-PAL SEA (2021) dan Presisi Indonesia (2021) sebelumnya, Program Kartu Prakerja mulai diperkenalkan di luar negeri. Program Kartu Prakerja telah muncul di situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai akselerator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), di mana 8 dari 17 target TPB didorong pencapaiannya oleh Program Kartu Prakerja.
Laporan Survei Nasional Proyeksi Ekonomi Politik Nasional Poltracking Indonesia 2022
Laporan ini menyajikan temuan survei nasional dari Poltracking Indonesia tentang Catatan Akhir Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf tahun 2022. Survei dilakukan terhadap 1220 responden warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, dengan menggunakan metode multistage random sampling selama periode 21 - 27 November 2022. Laporan Poltracking tersebut menemukan bahwa Program Kartu Prakerja berhasil meraih peringkat 4 program kerja pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang paling dirasakan manfaatnya (7,5%).
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 2, 2022
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 dan 2021 yang dikirimkan kepada semua Penerima Kartu Prakerja setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey program. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Penerima Kartu Prakerja mendapatkan peningkatan kemampuan kewirausahaan dalam memilih bahan baku, memproduksi barang, dan mengelola keuangan usaha. Selain itu, Kartu Prakerja juga berhasil memberi dukungan modal usaha bagi penerima di masa krusial selama Pandemi Covid-19.
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 1, 2022
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 dan 2021 yang dikirimkan kepada semua Penerima Kartu Prakerja setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey program. Hasil studi ini menunjukkan bahwa mekanisme penerapan penyaluran bansos Program Kartu Prakerja yang berbasis Government-to-Person (G2P) modern melalui beragam kanal penyaluran digital, berhasil mendorong inklusi keuangan serta pendalaman keuangan penerima. Mayoritas Penerima Kartu Prakerja mengaku puas dengan mekanisme penyaluran insentif yang disediakan oleh Program Kartu Prakerja.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Agustus 2022
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Februari 2021 kepada 300 ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level kabupaten/kota. Survei ini menemukan bahwa 84,83% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, 86,51% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 36,17% penerima menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
T20 Policy Brief 2022 Mendorong Inklusifitas dan Ketahanan Melalui Penyaluran Bantuan Sosial Multi Kanal: Pembelajaran dari Kartu Prakerja di Indonesia
Policy Brief ini memaparkan transformasi yang dilakukan Kartu Prakerja sebagai pelopor penyaluran bantuan sosial atau Government-to-Person (G2P) multi kanal dan berorientasi pada penerima yang pertama di Indonesia. Kartu Prakerja terbukti mampu membangun ketahanan ekonomi dan mendorong inklusi keuangan. Kehadiran Pandemi Covid-19 telah memunculkan urgensi agar pemerintah dapat melayani masyarakat dengan sistem berkecepatan tinggi, berskala besar, dan dapat diandalkan seperti yang diterapkan oleh Kartu Prakerja. Untuk itu, desain dan implementasi Kartu Prakerja perlu dipelajari dan direplikasi oleh program lain agar terus relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Buku Keeping Indonesia Safe from the Covid-19 Pandemic oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan ISEAS - Yusof Ishak Institute 2022
Buku ini merangkum perjalanan dan keberhasilan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) dalam menjalankan misi ganda, yaitu peningkatan keterampilan dan penyaluran bantuan sosial untuk angkatan kerja Indonesia pada masa Pandemi Covid-19. Kartu Prakerja merupakan program skema semi bansos pertama di Indonesia yang menerapkan mekanisme on-demand application dan end-to-end digital. Dengan mekanisme on-demand-nya, Kartu Prakerja dapat menjangkau pekerja di sektor informal yang tidak terlindungi oleh jaring pengaman sosial dan daya belinya menurun sebagai dampak dari Pandemi. Digitalisasi program ini memastikan kelancaran implementasinya dengan skala besar dengan tetap efisien, transparan, akuntabel. Dalam jangka panjang, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan terus beradaptasi dan menyempurnakan diri, sembari memastikan keberlanjutan program.
Naskah Pidato Queen Máxima di acara B20 Summit di Bali, Indonesia
Queen Máxima dalam acara B20 Summit di tanggal 14 November 2022 menyebutkan bahwa kemitraan publik-swasta adalah kunci kesuksesan menjalankan program yang inovatif dengan skala besar. Menurut Queen Máxima, Program Kartu Prakerja telah menunjukkan bagaimana kemitraan dengan lembaga pelatihan digital, platform pekerjaan, platform digital, dan fintech mampu melayani lebih dari 11 juta penerima manfaat. Program ini berhasil membangun keterampilan penerima manfaat untuk memulai bisnis atau mencari pekerjaan, serta memberikan bantuan tunai langsung ke e-wallet di ponsel mereka.
APEC Economic Policy Report 2021 – Case Studies
Laporan Kebijakan Ekonomi APEC (AEPR) tahun 2021, yang mencakup studi kasus, membahas topik Reformasi Struktural dan Pekerjaan Masa Depan. Secara khusus, laporan ini juga membahas dampak yang signifikan dan pelajaran penting dari Kebijakan Kartu Prakerja. Meskipun Program Kartu Prakerja baru diluncurkan tahun 2020, ada beberapa pelajaran positif yang dapat diambil: Pertama, kerangka kelembagaan. Program Kartu Prakerja merupakan kerjasama 14 kementerian dan swasta. Program ini telah mengembangkan bentuk baru kemitraan antara pemerintah dan swasta sektor yang mendorong pembagian tanggung jawab. Kedua, mendorong persaingan yang sehat. Program ini mendorong penyedia layanan untuk memberikan layanan terbaik dengan menerapkan sistem kurasi. Penerima juga dapat memilih sendiri digital platform, penyedia pelatihan, pelatihan, dan sistem pembayaran serta memberikan umpan balik dan ulasan melalui survei penilaian dan evaluasi.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Februari 2022
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Februari 2022 kepada 75 ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level provinsi. Survei ini menemukan bahwa 84,18% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, 86,75% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 33,84% penerima menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Buku Laporan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja 2021
Selama tahun 2021, sebanyak 5,9 juta orang ditetapkan menjadi Penerima Kartu Prakerja yang tersebar di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. Tahun 2021 menjadi milestone penting dalam Program Kartu Prakerja karena siklus evaluasi program secara utuh mulai dari input - process – output - outcome - impact telah terlaksana. Dengan keluarnya hasil riset impact evaluation dari Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Southeast Asia (J-PAL SEA) dan Presisi Indonesia, Program Kartu Prakerja terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, kewirausahaan, dan pendapatan para Penerima Kartu Prakerja. Selain itu, Program Kartu Prakerja juga terbukti memberikan dampak positif dalam aspek ketahanan pangan, ketahanan finansial, serta inklusi keuangan. Bukti ilmiah tersebut memperlihatkan bahwa Program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi gandanya di masa pandemi, yakni meningkatkan keterampilan sekaligus memberikan bansos.
Ringkasan Eksekutif Kajian Kartu Prakerja 2022 oleh Bank Dunia dan TNP2K
Laporan ini menyajikan temuan dari kajian transformasi digital dan terobosan inklusi keuangan Kartu Prakerja yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Penelitian tentang Kartu Prakerja ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Survei telepon dilakukan oleh SurveyMETER pada 6-25 Oktober 2021 kepada 1.000 penerima Kartu Prakerja di 50 kecamatan yang tersebar di 50 kabupaten dan 25 provinsi. Sebagai tambahan, tim peneliti juga melakukan diskusi kelompok terpumpun dan wawancara mendalam dengan beberapa kelompok penerima manfaat Kartu Prakerja. Kajian Bank Dunia dan TNP2K ini menemukan bahwa Pengalaman Kartu Prakerja memberikan banyak pembelajaran penting dalam pemutakhiran mekanisme pembayaran Government-to-Person (G2P) di Indonesia. Menurut studi ini, Kartu Prakerja adalah program pemerintah pertama yang mengimplementasikan sistem pembayaran G2P yang terpusat pada penerima dengan memperkenalkan beberapa inovasi baru. Inovasi Kartu Prakerja termasuk implementasi program 100% secara digital end-to-end yang dimulai dari onboarding sampai pembayaran insentif. Hal ini mendukung pembayaran G2P skala besar secara cepat dan transparan. Kartu Prakerja juga memampukan penerima manfaat untuk memilih rekening transaksi terbaik yang mereka inginkan, berdasarkan pertimbangan lokasi, jangkauan layanan, dll. Perluasan opsi penyedia rekening, termasuk beberapa penyedia uang elektronik, juga mengizinkan ada kompetisi antara Lembaga Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang dapat mendorong inovasi dan perbaikan layanan. Selain itu, Kartu Prakerja telah memberikan peluang yang lebih baik bagi penerima manfaat untuk mengakses Layanan Keuangan Digital.
Ringkasan Eksekutif Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan COVID-19 oleh Presisi Indonesia 2022 (Bahasa & English)
Laporan ini menyajikan temuan Studi Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan COVID-19, yang dilakukan Presisi Indonesia, bekerja sama dengan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Pemerintah Jepang, dan UNDP Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui survei online terhadap 2.156 individu, yang terdiri dari kelompok penerima dan non-penerima, pada tanggal 24 September-1 November 2021. Response rate studi ini sebesar 11% dan margin of error 3%. Studi ini juga dilengkapi analisis kualitatif berdasarkan 188 wawancara mendalam dengan berbagai stakeholders di dalam Ekosistem Kartu Prakerja. Temuan utama dari studi ini adalah sebagai berikut: Kartu Prakerja dapat meningkatkan kompetensi penerima (relatif terhadap non-penerima) sebesar 74 poin persentase/pp (2,2%), produktivitas 24 pp (2,7%), daya saing kerja 67 pp (3,8%), dan keterampilan kewirausahaan 177 pp (48,5%); Kartu Prakerja juga terbukti meningkatkan upah (17-21%). Selain itu, Kartu Prakerja mampu meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan perempuan. Terdapat 80 persen penerima manfaat membuka rekening bank atau e-wallet pertama kali ketika mereka menjadi Penerima Kartu Prakerja. Perempuan penerima manfaat Kartu Prakerja terbukti meningkatkan kompetensinya sebesar 96 pp (2,9%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan non-penerima. Sebagai program pemulihan COVID-19, Kartu Prakerja juga berhasil melakukan perannya sebagai bantuan sosial karena kelompok pendapatan miskin paling banyak menikmati manfaat.
Ringkasan Eksekutif Kajian Evaluasi Dampak Kartu Prakerja oleh J-PAL SEA 2021 (Bahasa & English)
Laporan ini menyajikan temuan awal dari Kajian Evaluasi Dampak Kartu Prakerja yang dilakukan oleh Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL SEA), yang bernaung di bawah LPEM FEB UI. Salah satu instrumen evaluasi dampak ini adalah Survei Endline, yang menerima respons dari 47.750 orang penerima dan non-penerima Kartu Prakerja selama periode 16 Agustus - 21 Oktober 2021. Kajian J-PAL SEA menemukan bahwa Program Kartu Prakerja terbukti mampu memberikan setidaknya empat dampak positif bagi penerimanya, yakni dari sisi kebekerjaan, pelatihan dan kompetensi, ketahanan pangan dan layanan keuangan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, Penerima Kartu Prakerja memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki usaha sendiri (sebesar 30%), memulai pekerjaan baru (18%), dan meningkatkan pendapatan bulanan sebesar Rp 122.500, dibandingkan Non-Penerima. Penerima Program Kartu Prakerja juga memiliki peluang lebih tinggi (119,4%) untuk mengikuti pelatihan dibandingkan Non-Penerima. Lebih dari itu, Program Kartu Prakerja meningkatkan ketahanan pangan (6%) dan inklusi keuangan (53%) untuk penerimanya.
Laporan Gender Insights COVID-19 Digital Merchant Survey Bank Dunia 2021 (Bahasa & English)
Laporan ini menyajikan temuan dari Gender Insights COVID-19 Digital Merchant Survey Bank Dunia kepada 15.238 responden pelaku usaha digital di e-marketplace Shopee selama periode 21-25 Desember 2020. Survei Bank Dunia tersebut menemukan bahwa penerima Program Kartu Prakerja memiliki fleksibilitas dalam mengalokasikan manfaat yang diterima baik untuk modal, konsumsi maupun tabungan, apabila dibandingkan dengan program lain. Fleksibilitas ini dapat dilihat sebagai indikasi bahwa di level individu, manfaat yang diterima pedagang online penerima bantuan tunai pemerintah dapat dialokasikan secara optimal berdasarkan kebutuhan individu masing-masing. Selain itu, di antara pedagang online yang menerima Program Kartu Prakerja, tidak ada perbedaan signifikan antara proporsi pedagang laki-laki dan pedagang perempuan yang menerima bantuan.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Agustus 2021
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2021 kepada 300 ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level kabupaten/kota. Survei ini menemukan bahwa 87,22% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka. Selain itu, 83,33% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 34,15% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Laporan Survei Ipsos Juni 2021 terkait Bantuan Pemerintah selama pandemi Covid-19
Laporan ini menyajikan temuan Survei Ipsos kepada 500 responden di Indonesia dari 20 kota selama periode 16-24 Juni 2021. Survei ini menemukan bahwa Program Kartu Prakerja adalah program bantuan pemerintah di masa pandemi yang paling banyak diterima responden (24%) dan paling bermanfaat (35%).
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Februari 2021
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Februari 2021 kepada 75 ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level provinsi. Survei ini menemukan bahwa 90,97% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, 83,79% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 28,48% penerima menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Agustus 2020
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2020 kepada 300 ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level kabupaten/kota. Survei ini menemukan bahwa 88,92% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka. Selain itu, 81,24% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 23,47% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 2, 2021
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 yang diberikan dikirimkan kepada semua Penerima Kartu Prakerja setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey. Hasilnya adalah, Penerima Kartu Prakerja mayoritas belum pernah mendapatkan pelatihan bersertifikat sebelumnya. Penerima Kartu Prakerja mengatakan mendapatkan pengalaman positif dan manfaat dari pelatihan Prakerja dan sebagian dari mereka mampu mempertahankan status kerja mereka atau mengubah status kebekerjaan mereka dari menganggur menjadi bekerja.
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 1, 2021
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 yang diberikan kepada semua Penerima Kartu Prakerja setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey. Hasilnya adalah, Program Kartu Prakerja mampu menjangkau kelompok marjinal, meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing, menopang konsumsi, dan memantik kewirausahaan para penerima manfaat.
Laporan Survei CSIS Indonesia 2021
Laporan ini menyajikan temuan dari hasil survei CSIS Indonesia kepada 2.000 responden penerima Program Kartu Prakerja tahun 2020 selama periode 27 Juli - 2 Agustus 2021. Survei CSIS Indonesia tersebut menemukan sebanyak 86,7% penerima menggunakan insentif pasca pelatihan untuk membeli sembako/bahan pangan dan 42,4% untuk menambah modal usaha. Terjadi peningkatan status kebekerjaan dan jumlah pelaku digital setelah mengikuti Program Kartu Prakerja. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan terhadap Program Kartu Prakerja stabil di atas 95%.
Infografis Survei Digital merchant Bank Dunia - Shopee 2021
Infografis ini menyajikan temuan dari Survei Digital Merchant Bank Dunia kepada 15.238 responden pelaku usaha digital di dalam e-marketplace Shopee selama periode 21-25 Desember 2020. Survey Bank Dunia tersebut menemukan bahwa dari jumlah pedagang online yang menerima bantuan tunai pemerintah, sebanyak 51% menerimanya melalui Program Kartu Prakerja dan mayoritas adalah pedagang mikro dan kecil. Program Kartu Prakerja juga membantu hal yang paling dibutuhkan oleh mereka, yaitu pelatihan, pengetahuan dan keterampilan digital.
Laporan Survei Digital Merchant Bank Dunia - Shopee 2021
Laporan ini menyajikan temuan dari Survei Digital Merchant Bank Dunia kepada 15.238 responden pelaku usaha digital di e-marketplace Shopee selama periode 21-25 Desember 2020. Survey Bank Dunia tersebut menemukan sebanyak 51% pedagang online penerima bantuan tunai pemerintah, mendapatkan bantuannya dari Program Kartu Prakerja. Mereka ini mayoritas adalah pedagang mikro dan kecil. Program Kartu Prakerja juga membantu hal yang paling dibutuhkan oleh mereka, yaitu pelatihan, pengetahuan dan keterampilan digital.
Policy Brief Survei Digital Merchant Bank Dunia - Bukalapak 2020
Policy Brief ini menyajikan temuan Survei Digital Merchant Bank Dunia kepada 1.020 pelaku usaha digital di e-marketplace Bukalapak selama periode 20 Mei hingga 27 Juni 2020. Survei ini menunjukkan bahwa bagi pedagang yang pernah menerima program pemerintah, sebagian besar pedagang menerimanya dalam bentuk Program Bantuan Tunai termasuk diantaranya melalui Kartu Prakerja. <a href='#' class='showMoreDesc rowDesc_24'>Tampilkan Lebih Banyak</a>
Laporan Survei Digital Merchant Bank Dunia - Bukalapak 2020
Laporan ini menyajikan temuan Survei Digital Merchant Bank Dunia kepada 1.020 pelaku usaha digital di e-marketplace Bukalapak selama periode 20 Mei hingga 27 Juni 2020. Survei ini menunjukkan bahwa bagi pedagang yang pernah menerima program bantuan tunai pemerintah, terdapat 26% yang menerimanya melalui Program Kartu Prakerja. <a href='#' class='showMoreDesc rowDesc_25'>Tampilkan Lebih Banyak</a>
Ringkasan Eksekutif Telesurvei Cyrus Network 2021
Cyrus Network melakukan telesurvei kepada 2000 Penerima Kartu Prakerja mengenai persepsi terhadap Program Kartu Prakerja. Hasil survei menyatakan Penerima Kartu Prakerja puas dengan kualitas Program Kartu Prakerja yang dinilai mampu meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing. <a href='#' class='showMoreDesc rowDesc_26'>Tampilkan Lebih Banyak</a>
Buku Laporan Manajemen 2020
Selama tahun 2020, sebanyak 43,8 juta orang telah mendaftar Program Kartu Prakerja dan 5,5 juta orang diantaranya ditetapkan menjadi Penerima Kartu Prakerja yang sebagian besar mendapatkan peningkatan kompetensi dan terbantu kebutuhan hidupnya semasa pandemi. <a href='#' class='showMoreDesc rowDesc_27'>Tampilkan Lebih Banyak</a>
Laporan Survey Penerima Manfaat Program Kartu Prakerja TNP2K 2020
Laporan ini menyajikan hasil survei pelaksanaan Program Kartu Prakerja di Tahun 2022. Survei dilakukan terhadap 4777 responden Penerima Manfaat Program Kartu Prakerja yang dipilih dengan menggunakan metode acak selama periode 19 Mei – 1 Juni 2020. Laporan TNP2K tersebut menunjukkan bahwa 92.3% Penerima setuju pelatihan Kartu Prakerja meningkatkan kompetensi sebagai pekerja/pencari kerja atau wirausaha, dan 96.7% setuju Program Kartu Prakerja adalah program yang memberi bantuan biaya pelatihan sekaligus bantuan untuk meringankan biaya hidup di masa pandemi Covid-19. <a href='#' class='showMoreDesc rowDesc_28'>Tampilkan Lebih Banyak</a>
Yuk, persiapkan masa depanmu bersama-sama!
Daftar Sekarang