Daftar Publikasi


Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 2, 2022
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen
Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 dan 2021 yang dikirimkan kepada semua Penerima Kartu Prakerja
setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey program. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Penerima Kartu
Prakerja mendapatkan peningkatan kemampuan kewirausahaan dalam memilih bahan baku, memproduksi barang,
dan mengelola keuangan usaha. Selain itu, Kartu Prakerja juga berhasil memberi dukungan modal
usaha bagi penerima di masa krusial selama Pandemi Covid-19.
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 1, 2022
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen
Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 dan 2021 yang dikirimkan kepada semua Penerima Kartu Prakerja
setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey program. Hasil studi ini menunjukkan bahwa mekanisme penerapan
penyaluran bansos Program Kartu Prakerja yang berbasis Government-to-Person (G2P) modern melalui beragam kanal
penyaluran digital, berhasil mendorong inklusi keuangan serta pendalaman keuangan penerima. Mayoritas Penerima
Kartu Prakerja mengaku puas dengan mekanisme penyaluran insentif yang disediakan oleh Program Kartu Prakerja.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Agustus 2022
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Februari 2021
kepada 300 ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level kabupaten/kota.
Survei ini menemukan bahwa 84,83% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap
Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, 86,51% Penerima Program Kartu Prakerja
menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 36,17% penerima menggunakan
insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
T20 Policy Brief 2022 Mendorong Inklusifitas dan Ketahanan Melalui Penyaluran Bantuan Sosial Multi Kanal: Pembelajaran dari Kartu Prakerja di Indonesia
Policy Brief ini memaparkan transformasi yang dilakukan Kartu Prakerja sebagai pelopor penyaluran bantuan sosial atau Government-to-Person
(G2P) multi kanal dan berorientasi pada penerima yang pertama di Indonesia. Kartu Prakerja terbukti mampu membangun
ketahanan ekonomi dan mendorong inklusi keuangan. Kehadiran Pandemi Covid-19 telah memunculkan urgensi agar pemerintah dapat melayani
masyarakat dengan sistem berkecepatan tinggi, berskala besar, dan dapat diandalkan seperti yang diterapkan oleh Kartu Prakerja. Untuk itu, desain dan implementasi Kartu Prakerja perlu dipelajari dan direplikasi oleh program lain agar terus relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Buku Keeping Indonesia Safe from the Covid-19 Pandemic oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan ISEAS - Yusof Ishak Institute 2022
Buku ini merangkum perjalanan dan keberhasilan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) dalam menjalankan
misi ganda, yaitu peningkatan keterampilan dan penyaluran bantuan sosial untuk angkatan kerja Indonesia pada masa
Pandemi Covid-19. Kartu Prakerja merupakan program skema semi bansos pertama di Indonesia yang menerapkan
mekanisme on-demand application dan end-to-end digital. Dengan mekanisme on-demand-nya, Kartu Prakerja dapat
menjangkau pekerja di sektor informal yang tidak terlindungi oleh jaring pengaman sosial dan daya belinya
menurun sebagai dampak dari Pandemi. Digitalisasi program ini memastikan kelancaran implementasinya
dengan skala besar dengan tetap efisien, transparan, akuntabel. Dalam jangka panjang,
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan terus beradaptasi dan menyempurnakan diri,
sembari memastikan keberlanjutan program.
Naskah Pidato Queen Máxima di acara B20 Summit di Bali, Indonesia
Queen Máxima dalam acara B20 Summit di tanggal 14 November 2022 menyebutkan bahwa kemitraan
publik-swasta adalah kunci kesuksesan menjalankan program yang inovatif dengan skala besar.
Menurut Queen Máxima, Program Kartu Prakerja telah menunjukkan bagaimana kemitraan dengan
lembaga pelatihan digital, platform pekerjaan, platform digital, dan fintech mampu melayani
lebih dari 11 juta penerima manfaat. Program ini berhasil membangun keterampilan penerima
manfaat untuk memulai bisnis atau mencari pekerjaan, serta memberikan bantuan tunai langsung
ke e-wallet di ponsel mereka.
APEC Economic Policy Report 2021 – Case Studies
Laporan Kebijakan Ekonomi APEC (AEPR) tahun 2021, yang mencakup studi kasus, membahas topik Reformasi Struktural dan Pekerjaan
Masa Depan. Secara khusus, laporan ini juga membahas dampak yang signifikan dan pelajaran penting dari Kebijakan Kartu
Prakerja. Meskipun Program Kartu Prakerja baru diluncurkan tahun 2020, ada beberapa pelajaran positif yang dapat diambil:
Pertama, kerangka kelembagaan. Program Kartu Prakerja merupakan kerjasama 14 kementerian dan swasta. Program ini telah
mengembangkan bentuk baru kemitraan antara pemerintah dan swasta sektor yang mendorong pembagian tanggung jawab. Kedua,
mendorong persaingan yang sehat. Program ini mendorong penyedia layanan untuk memberikan layanan terbaik dengan
menerapkan sistem kurasi. Penerima juga dapat memilih sendiri digital platform, penyedia pelatihan, pelatihan, dan
sistem pembayaran serta memberikan umpan balik dan ulasan melalui survei penilaian dan evaluasi.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Februari 2022
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Februari 2022 kepada 75
ribu rumah tangga di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level provinsi. Survei ini menemukan bahwa
84,18% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan
keterampilan kerja. Selain itu, 86,75% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 33,84% penerima menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Buku Laporan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja 2021
Selama tahun 2021, sebanyak 5,9 juta orang ditetapkan menjadi Penerima Kartu Prakerja yang tersebar di 34 Provinsi dan 514
Kabupaten/Kota. Tahun 2021 menjadi milestone penting dalam Program Kartu Prakerja karena siklus evaluasi program secara
utuh mulai dari input - process – output - outcome - impact telah terlaksana. Dengan keluarnya hasil riset impact
evaluation dari Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Southeast Asia (J-PAL SEA) dan Presisi Indonesia, Program
Kartu Prakerja terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, kewirausahaan, dan
pendapatan para Penerima Kartu Prakerja. Selain itu, Program Kartu Prakerja juga terbukti memberikan dampak
positif dalam aspek ketahanan pangan, ketahanan finansial, serta inklusi keuangan. Bukti ilmiah tersebut
memperlihatkan bahwa Program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi gandanya di masa pandemi, yakni
meningkatkan keterampilan sekaligus memberikan bansos.
Ringkasan Eksekutif Kajian Kartu Prakerja 2022 oleh Bank Dunia dan TNP2K
Laporan ini menyajikan temuan dari kajian transformasi digital dan terobosan inklusi keuangan
Kartu Prakerja yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K). Penelitian tentang Kartu Prakerja ini menggabungkan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif. Survei telepon dilakukan oleh SurveyMETER pada 6-25 Oktober 2021 kepada 1.000
penerima Kartu Prakerja di 50 kecamatan yang tersebar di 50 kabupaten dan 25 provinsi. Sebagai tambahan,
tim peneliti juga melakukan diskusi kelompok terpumpun dan wawancara mendalam dengan beberapa kelompok
penerima manfaat Kartu Prakerja. Kajian Bank Dunia dan TNP2K ini menemukan bahwa Pengalaman Kartu
Prakerja memberikan banyak pembelajaran penting dalam pemutakhiran mekanisme pembayaran
Government-to-Person (G2P) di Indonesia. Menurut studi ini, Kartu Prakerja adalah program
pemerintah pertama yang mengimplementasikan sistem pembayaran G2P yang terpusat pada penerima dengan
memperkenalkan beberapa inovasi baru. Inovasi Kartu Prakerja termasuk implementasi program 100% secara
digital end-to-end yang dimulai dari onboarding sampai pembayaran insentif. Hal ini mendukung pembayaran
G2P skala besar secara cepat dan transparan. Kartu Prakerja juga memampukan penerima manfaat untuk
memilih rekening transaksi terbaik yang mereka inginkan, berdasarkan pertimbangan lokasi, jangkauan layanan,
dll. Perluasan opsi penyedia rekening, termasuk beberapa penyedia uang elektronik,
juga mengizinkan ada kompetisi antara Lembaga Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang dapat mendorong inovasi
dan perbaikan layanan. Selain itu, Kartu Prakerja telah memberikan peluang yang lebih baik bagi penerima
manfaat untuk mengakses Layanan Keuangan Digital.
Ringkasan Eksekutif Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan COVID-19 oleh Presisi Indonesia 2022 (Bahasa & English)
Laporan ini menyajikan temuan Studi Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan COVID-19, yang dilakukan Presisi Indonesia,
bekerja sama dengan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Pemerintah Jepang, dan UNDP Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui survei
online terhadap 2.156 individu, yang terdiri dari kelompok penerima dan non-penerima, pada tanggal 24 September-1 November 2021. Response rate studi
ini sebesar 11% dan margin of error 3%. Studi ini juga dilengkapi analisis kualitatif berdasarkan 188 wawancara mendalam dengan berbagai stakeholders di
dalam Ekosistem Kartu Prakerja. Temuan utama dari studi ini adalah sebagai berikut: Kartu Prakerja dapat meningkatkan kompetensi penerima (relatif
terhadap non-penerima) sebesar 74 poin persentase/pp (2,2%), produktivitas 24 pp (2,7%), daya saing kerja 67 pp (3,8%), dan keterampilan kewirausahaan 177 pp
(48,5%); Kartu Prakerja juga terbukti meningkatkan upah (17-21%). Selain itu, Kartu Prakerja mampu meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan perempuan.
Terdapat 80 persen penerima manfaat membuka rekening bank atau e-wallet pertama kali ketika mereka menjadi Penerima Kartu Prakerja. Perempuan penerima manfaat
Kartu Prakerja terbukti meningkatkan kompetensinya sebesar 96 pp (2,9%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan non-penerima. Sebagai program pemulihan COVID-19,
Kartu Prakerja juga berhasil melakukan perannya sebagai bantuan sosial karena kelompok pendapatan miskin paling banyak menikmati manfaat.
Ringkasan Eksekutif Kajian Evaluasi Dampak Kartu Prakerja oleh J-PAL SEA 2021 (Bahasa & English)
Laporan ini menyajikan temuan awal dari Kajian Evaluasi Dampak Kartu Prakerja yang dilakukan
oleh Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL SEA), yang bernaung di bawah LPEM FEB UI. Salah satu
instrumen evaluasi dampak ini adalah Survei Endline, yang menerima respons dari 47.750 orang penerima dan
non-penerima Kartu Prakerja selama periode 16 Agustus - 21 Oktober 2021. Kajian J-PAL SEA menemukan bahwa
Program Kartu Prakerja terbukti mampu memberikan setidaknya empat dampak positif bagi penerimanya,
yakni dari sisi kebekerjaan, pelatihan dan kompetensi, ketahanan pangan dan layanan keuangan.
Berdasarkan hasil kajian tersebut, Penerima Kartu Prakerja memiliki peluang lebih tinggi
untuk memiliki usaha sendiri (sebesar 30%), memulai pekerjaan baru (18%), dan meningkatkan
pendapatan bulanan sebesar Rp 122.500, dibandingkan Non-Penerima. Penerima Program Kartu
Prakerja juga memiliki peluang lebih tinggi (119,4%) untuk mengikuti pelatihan dibandingkan
Non-Penerima. Lebih dari itu, Program Kartu Prakerja meningkatkan ketahanan pangan (6%)
dan inklusi keuangan (53%) untuk penerimanya.
Laporan Gender Insights COVID-19 Digital Merchant Survey Bank Dunia 2021 (Bahasa & English)
Laporan ini menyajikan temuan dari Gender Insights COVID-19 Digital Merchant
Survey Bank Dunia kepada 15.238 responden pelaku usaha digital di e-marketplace Shopee
selama periode 21-25 Desember 2020. Survei Bank Dunia tersebut menemukan bahwa penerima
Program Kartu Prakerja memiliki fleksibilitas dalam mengalokasikan manfaat yang diterima
baik untuk modal, konsumsi maupun tabungan, apabila dibandingkan dengan program lain.
Fleksibilitas ini dapat dilihat sebagai indikasi bahwa di level individu, manfaat yang
diterima pedagang online penerima bantuan tunai pemerintah dapat dialokasikan secara
optimal berdasarkan kebutuhan individu masing-masing. Selain itu, di antara pedagang online yang
menerima Program Kartu Prakerja, tidak ada perbedaan signifikan antara proporsi pedagang laki-laki
dan pedagang perempuan yang menerima bantuan.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Agustus 2021
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2021 kepada 300 ribu rumah tangga
di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level kabupaten/kota.
Survei ini menemukan bahwa 87,22% penerima Program Kartu Prakerja yang
menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan
keterampilan kerja mereka. Selain itu, 83,33% Penerima Program Kartu Prakerja
menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan 34,15% Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Laporan Survei Ipsos Juni 2021 terkait Bantuan Pemerintah selama pandemi Covid-19
Laporan ini menyajikan temuan Survei Ipsos kepada 500 responden di Indonesia
dari 20 kota selama periode 16-24 Juni 2021. Survei ini menemukan bahwa Program Kartu Prakerja
adalah program bantuan pemerintah di masa pandemi yang paling banyak diterima responden (24%)
dan paling bermanfaat (35%).
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Februari 2021
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) pada bulan Februari 2021 kepada 75 ribu rumah tangga di Indonesia
yang tersebar secara proporsional hingga level provinsi. Survei ini menemukan
bahwa 90,97% penerima Program Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menganggap
Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, 83,79% Penerima Program
Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan 28,48% penerima menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Laporan Program Kartu Prakerja dalam Sakernas BPS Agustus 2020
Laporan ini menyajikan temuan BPS pada Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2020 kepada 300 ribu rumah tangga
di Indonesia yang tersebar secara proporsional hingga level kabupaten/kota.
Survei ini menemukan bahwa 88,92% penerima Program Kartu Prakerja yang
menyelesaikan pelatihan menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan
keterampilan kerja mereka. Selain itu, 81,24% Penerima Program Kartu Prakerja
menggunakan insentif pasca pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 23,47%
Penerima Program Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk modal usaha.
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 2, 2021
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei
Evaluasi 1-3 yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja
pada tahun 2020 yang diberikan dikirimkan kepada semua Penerima Kartu Prakerja
setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey. Hasilnya adalah, Penerima Kartu
Prakerja mayoritas belum pernah mendapatkan pelatihan bersertifikat sebelumnya.
Penerima Kartu Prakerja mengatakan mendapatkan pengalaman positif dan manfaat dari
pelatihan Prakerja dan sebagian dari mereka mampu mempertahankan status kerja mereka
atau mengubah status kebekerjaan mereka dari menganggur menjadi bekerja.
Program Kartu Prakerja Policy Brief, Edisi 1, 2021
Policy Brief ini menunjukkan beberapa temuan utama dari Survei Evaluasi 1-3
yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tahun 2020 yang
diberikan kepada semua Penerima Kartu Prakerja setelah menyelesaikan keseluruhan user’s journey.
Hasilnya adalah, Program Kartu Prakerja mampu menjangkau kelompok marjinal, meningkatkan kompetensi,
produktivitas dan daya saing, menopang konsumsi, dan memantik kewirausahaan para penerima manfaat.
Laporan Survei CSIS Indonesia 2021
Laporan ini menyajikan temuan dari hasil survei CSIS Indonesia kepada 2.000
responden penerima Program Kartu Prakerja tahun 2020 selama periode 27 Juli - 2 Agustus 2021.
Survei CSIS Indonesia tersebut menemukan sebanyak 86,7% penerima menggunakan insentif pasca
pelatihan untuk membeli sembako/bahan pangan dan 42,4% untuk menambah modal usaha. Terjadi
peningkatan status kebekerjaan dan jumlah pelaku digital setelah mengikuti Program Kartu
Prakerja. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan terhadap Program Kartu Prakerja stabil di atas 95%.
Infografis Survei Digital merchant Bank Dunia - Shopee 2021
Infografis ini menyajikan temuan dari Survei Digital Merchant Bank Dunia kepada
15.238 responden pelaku usaha digital di dalam e-marketplace Shopee selama periode
21-25 Desember 2020. Survey Bank Dunia tersebut menemukan bahwa dari jumlah pedagang
online yang menerima bantuan tunai pemerintah, sebanyak 51% menerimanya melalui Program
Kartu Prakerja dan mayoritas adalah pedagang mikro dan kecil. Program Kartu Prakerja
juga membantu hal yang paling dibutuhkan oleh mereka, yaitu pelatihan, pengetahuan dan keterampilan digital.
Laporan Survei Digital Merchant Bank Dunia - Shopee 2021
Laporan ini menyajikan temuan dari Survei Digital Merchant Bank Dunia
kepada 15.238 responden pelaku usaha digital di e-marketplace Shopee selama periode
21-25 Desember 2020. Survey Bank Dunia tersebut menemukan sebanyak 51% pedagang online
penerima bantuan tunai pemerintah, mendapatkan bantuannya dari Program Kartu Prakerja.
Mereka ini mayoritas adalah pedagang mikro dan kecil. Program Kartu Prakerja juga
membantu hal yang paling dibutuhkan oleh mereka, yaitu pelatihan, pengetahuan dan keterampilan digital.
Policy Brief Survei Digital Merchant Bank Dunia - Bukalapak 2020
Policy Brief ini menyajikan temuan Survei Digital Merchant
Bank Dunia kepada 1.020 pelaku usaha digital di e-marketplace
Bukalapak selama periode 20 Mei hingga 27 Juni 2020. Survei ini
menunjukkan bahwa bagi pedagang yang pernah menerima program pemerintah,
sebagian besar pedagang menerimanya dalam bentuk Program Bantuan Tunai
termasuk diantaranya melalui Kartu Prakerja.
Laporan Survei Digital Merchant Bank Dunia - Bukalapak 2020
Laporan ini menyajikan temuan Survei Digital Merchant Bank Dunia
kepada 1.020 pelaku usaha digital di e-marketplace Bukalapak selama periode
20 Mei hingga 27 Juni 2020. Survei ini menunjukkan bahwa bagi pedagang yang
pernah menerima program bantuan tunai pemerintah, terdapat 26% yang menerimanya
melalui Program Kartu Prakerja.
Ringkasan Eksekutif Telesurvei Cyrus Network 2021
Cyrus Network melakukan telesurvei kepada 2000 Penerima Kartu Prakerja
mengenai persepsi terhadap Program Kartu Prakerja. Hasil survei menyatakan Penerima
Kartu Prakerja puas dengan kualitas Program Kartu Prakerja yang dinilai mampu meningkatkan
kompetensi, produktivitas, dan daya saing.
Buku Laporan Manajemen 2020
Selama tahun 2020, sebanyak 43,8 juta orang telah mendaftar
Program Kartu Prakerja dan 5,5 juta orang diantaranya ditetapkan menjadi Penerima
Kartu Prakerja yang sebagian besar mendapatkan peningkatan kompetensi dan terbantu
kebutuhan hidupnya semasa pandemi.
Yuk, persiapkan masa depanmu bersama-sama!
Daftar Sekarang