Perguruan Tinggi Apresiasi Langkah Prakerja Bantu 2,7 Ribu Angkatan Kerja Sumbawa Barat

Artikel Acara


Perguruan Tinggi Apresiasi Langkah Prakerja Bantu 2,7 Ribu Angkatan Kerja Sumbawa Barat

Acara Kartu Prakerja 22 November 2023 5 Menit Baca
Perguruan Tinggi Apresiasi Langkah Prakerja Bantu 2,7 Ribu Angkatan Kerja Sumbawa Barat

Sumbawa Barat – Perguruan tinggi mengapresiasi langkah Prakerja untuk melakukan kampanye nasional sekaligus mengimplementasikan semangat pendidikan dam pembelajaran berkelanjutan. Pernyataan itu disampaikan Wakil Rektor Universitas Cordova, Sumbawa Barat, Maslia Qomar dalam Series of Workshops Membangun Bangsa Pembelajar bertajuk “Melangkah Lebih Jauh: Mengisi Kekosongan Pembelajaran Pascapendidikan Formal”, 16November2023.

“Kami mendukung semangat bahwa pribadi masing-masing perlu memiliki keinginan untuk belajar sehingga bisa meningkatkan ketrampilan dan bertahan dalam persaingan kerja yang sangat ketat ini,” kata  Maslia Qomar.

Maslia menekankan, konsep utama bahwa belajar bisa dilakukan secara fleksibel dan tak harus berlangsung di kelas harus terus digaungkan. “Angkatan kerja kita harus terus mengembangkan diri, beradaptasi dengan teknologi, dan terus menjalin kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak,” pesan Maslia. 

Ia juga menguraikan beberapa kendala yang dihadapi pendidikan tinggi di daerah, antara lain akses dan kesempatan sangat terbatas, baik secara geografis, ekonomi, dan sosial. “Aksesibilitas ekonomi cenderung jadi penghalang terbesar,” jelasnya. Selain itu, motivasi dan kesadaran warga terkait pendidikan sangat kurang. Mayoritas orang tua adalah petani dan peternak, sehingga motivasi bersekolah kurang,” terangnya.

Namun, di balik tantangan itu, tersimpan peluang untuk meningkatkan akses dan kesempatan. “Peluang itu ada pada sistem pembelajaran jarak jauh atau online. Tinggal bagaimana pemerintah dan lembaga terkait lain membantu menyediakan sumber daya pendidikan. Selanjutnya, kita perlu adanya pendidikan yang menjamin relevansi dan kualitas, antara kebutuhan industri dan strategi pemerintah,” kata Maslia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Pelaksana Prakerja Cahyo Prihadi menyatakan, sepanjang perjalanan Prakerja hingga mencapai 62 gelombang sejak April 2020, sebanyak 2,7 ribu penerima berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat, termasuk 8 persen di antaranya purna pekerja migran. Dalam empat tahun berjalannya program, total insentif yang disalurkan kepada peserta dari Sumbawa Barat sebanyak Rp6,28 miliar.

Lima bidang pelatihan yang paling banyak diminati penerima Prakerja di Sumbawa Barat yakni Pemasaran (Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Kegiatan Penjualan, Berbisnis Online untuk Jadi Pengusaha Online), Administrasi dan Tata Usaha (Administrasi dan Pengelolaan Aktivitas Kantor untuk Admin Perkantoran; Mengoperasikan Microsoft Office (Microsoft Word, Excel dan PowerPoint untuk Pegawai Kantor Umum), Penjualan (Menguasai Teknik Presentasi Bisnis untuk Menjadi Sales Daring; Menguasai Strategi Penjualan bagi Sales Bisnis Daring), Pengembangan Diri (Membangun Konsep dan Manajemen Diri bagi Calon Sekretaris; Menjalin Hubungan dengan Supplier di Supply Chain), Desain Grafis, Ilustrasi, Animasi (Optimalisasi Penggunaan Corel Draw bagi Calon Perancang Grafis; Belajar Desain Grafis Menggunakan Adobe Photoshop untuk Perancang Grafis (Graphic Designer) Pemula).

Prakerja dimulai saat setumpuk masalah melanda yakni pandemi global COVID-19, perubahan iklim, dan juga konstelasi geopolitik global. Data Tahun 2019, sebanyak 20.5% pemuda dalam angkatan kerja Indonesia nmasuk dalam golongan ‘Not In Education, Emplyment, or Training’. Selain itu, 90 persen angkatan kerja tidak pernah mengalami pelatihan formal,” ungkapnya.

Dalam kondisi itulah, Prakerja hadir dengan tiga solusi, terutama untuk mereka yang selalu memiliki alasan tidak mau mengikuti pelatihan demi menambah skill dan kompetensi untuk bersaing di pasar kerja. “Bagi yang beralasan tidak mau ikut pelatihan karena tak punya uang, pemerintah memberi bantuan beasiswa pelatihan. Bagi yang merasa tidak punya waktu, pemerintah membuat pelatihan daring, sehingga Prakerja bisa diakses kapan saja. Sementara bagi mereka yang merasa tidak punya akses informasi, semua diintegrasikan melalui platform ecommerce,” ungkapnya.

Cahyo menekankan, Prakerja membangun ekosistem dengan semua pihak, termasuk dengan perguruan tinggi swasta juga. “Prakerja tak bisa bekerja sendiri untuk memberi akses ke seluruh provinsi, kota, dan kabupaten di Indonesia,” tegasnya.

CEO Pintar Ray Pulungan menyatakan, pihaknya ingin menjalin kolaborasi dengan Pemerintah, termasuk Kabupaten Sumbawa Barat. Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia tidak mungkin menjadi tanggub jawab satu pihak saja, termasuk tanggung jawab swasta karena butuh sumber daya yang produktif dan terampil. “Pintar ingin berkolaborasi lebih lanjut dan mengajak warga Sumbawa Barat untuk mengakses manfaat Prakerja, sehingga bisa mengisi kekosongan pembelajaran pascapendidikan formal,” kata Ray.

Kunjungan ke Kantor Bupati Sumbawa

Pada kesempatan perjalanan ke NTB ini, PMO Prakerja juga berkunjung ke Kantor Bupati Kabupaten Sumbawa di Sumbawa Besar. Disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa Budi Prastiyo, angka pengangguran di Kabupaten Sumbawa sempat berada di angka 3,01 persen atau melampaui tingkat pengangguran provinsi. “Begitu COVID-19 merebak, angka pengangguran naik jadi 4,01 persen, tapi sekarang sudah turun di angka 2,11 persen,” paparnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan angka pengangguran turun tajam antara lain adanya pelatihan dan pengembangan kesempatan kerja. “Banyaknya pelatihan memberi nilai plus. Sumbawa akan semakin banyak penguatan pelatihan, berkat kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini menjadi catatan penting pada pengentasan kemiskinan ekstrim di Sumbawa,” ungkapnya. Pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap, kehadiran Prakerja ke daerah ini tak hanya sekali saja, tapi bisa lebih sering lagi. 

Rahmin Meilani Putri, alumni Prakerja Gelombang 13 asal Kabupaten Sumbawa mengungkapkan kisahnya mengambil pelatihan Manajemen Keuangan dan Bahasa Inggris dalam status ibu rumah tangga dengan bayi berusia tiga bulan. “Sebagai ibu rumah tangga, saya ingin paham mengenai Manajemen Keuangan. Saya senang sekali bisa mengambil pelatihan sambil tetap di rumah mengasuh anak,” jelasnya.

Sejak 2022, Rahmin bergabung sebagai dosen di Universitas Teknologi Sumbawa untuk Program Studi Sastra Indonesia. “Dengan latar belakang pelatihan Prakerja, saya kemudian diminta mengajar Mata Kuliah Umum terkait Manajemen Keuangan. Pelatihan Prakerja sangat bermanfaat untuk karir saya,” kata Rahmin, yang menyelesaikan S1 Sastra Indonesia dari Universitas Hasanudin Makassar dan S2 Sastra Indonesia di Universitas Gadjah Mada.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan