Prakerja Jaring Masukan Kampus dan NGO Guna Tingkatkan Kualitas Program 2024

Jakarta – Capaian Program Kartu Prakerja berdasarkan hasil studi dan riset berbagai lembaga tidak terlepas dari proses implementasi yang berjalan dengan baik. Proses asesmen dan pemantauan menjadi bagian penting dalam memastikan kepatuhan dan kualitas implementasi program melalui ekosistem Prakerja. Kolaborasi menjadi kunci, termasuk kerja sama dengan asesor dan reviewer yang membantu untuk menjaga kualitas pelatihan di  ekosistem Prakerja.

Apresiasi itu disampaikan Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari saat membuka Diskusi Kelompok Terarah (FGD) bersama Tim Ahli Asesor dan Reviewer bertema ‘Continuous Improvement, Evidence-driven Decision Making’ di Jakarta, pekan lalu. 

“Terima kasih dan apresiasi kepada segenap Tim Ahli Asesor dan Pemantauan dari berbagai universitas dan NGO di seluruh Indonesia. Kolaborasi strategis antara Prakerja dengan Tim Ahli Asesor dan Reviewer diharapkan dapat terus berjalan dengan baik di tahun mendatang, seiring dengan berbagai upaya untuk mengoptimalkan peran Tim Ahli dalam menjaga kepatuhan dan kualitas ekosistem,” kata Denni.

Denni menekankan, rekomendasi hasil FGD diantaranya bertujuan untuk meningkatkan awareness publik terhadap Prakerja, meningkatkan pertumbuhan ekosistem program pelatihan dan Lembaga Pelatihan sesuai dengan kebutuhan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan kualitas pelatihan Prakerja, serta optimalisasi keunggulan berbagai moda pelatihan sesuai kebutuhan peserta.

Beberapa kesimpulan penting tercetus dalam FGD yang diikuti 20 orang perwakilan assessor dan reviewer dari perguruan tinggi dan NGO ini. Peserta diskusi merekomendasikan agar karakteristik peserta Prakerja mendatang semakin sesuai dengan desain pelatihan, diperlukan upaya sosialisasi, edukasi, dan tools untuk membantu peserta agar memahami dasar yang dibutuhkan sehingga dapat memilih pelatihan yang sesuai. 

Selain itu, Prakerja mendatang juga diharapkan terus mempererat kemitraan dengan pemerintah daerah antara lain untuk menyesuaikan pelatihan dengan potensi, serta kebutuhan keterampilan dan industri di daerah.

FGD Tim Ahli Asesor dan Reviewer diikuti oleh perwakilan dari perguruan tinggi yakni Universitas Sumatera Utara, LPT Universitas Indonesia, Unika Atma Jaya Jakarta, IPB University, Universitas Nahdatul Ulama Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Kristen Petra, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tanjungpura, Universitas Hasanuddin, Universitas Nusa Cendana Selain itu, beberapa NGO yang terlibat antara lain Indonesia Mengajar, Indo Relawan, Forum Indonesia Muda, dan Yayasan KIPRA Papua.