Prakerja Mewakili Indonesia dalam ESD 2030 Regional Meeting di Malaysia

Artikel Acara


Prakerja Mewakili Indonesia dalam ESD 2030 Regional Meeting di Malaysia

Acara Kartu Prakerja 16 Juli 2024 4 Menit Baca
Prakerja Mewakili Indonesia dalam ESD 2030 Regional Meeting di Malaysia

Prakerja terpilih sebagai salah satu perwakilan Indonesia dalam helatan “Regional Meeting on Transforming the Futures of Education (ESD 2030)” di Sunway University, Subang Jaya, Malaysia pada Kamis, 4 Juli 2024.

Pertemuan regional ini dihadiri oleh total 914 peserta (112 peserta bekerja untuk Education for Sustainable Development Goals (ESD) dari 27 negara di Asia dan Pasifik, 802 peserta daring) dari berbagai pemangku kepentingan kunci seperti Kementerian Pendidikan, Institut, Universitas, Pusat Penelitian, Guru dan Pimpinan Sekolah, serta lembaga nonprofit.

Pertemuan yang bertema “Mainstreaming Education for Sustainable Development in Learning Systems” ini, menekankan peran penting pendidikan dalam memajukan praktik berkelanjutan di seluruh dunia.

“ESD adalah sebuah konsep yang mewujudkan nilai-nilai komitmen kami untuk mendorong pendidikan pembangunan berkelanjutan, sebuah misi inti UNESCO,” kata Direktur Kantor UNESCO di Jakarta Maki Katsuno-Hayashikawa.

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) bukan hanya sekadar kerangka pendidikan, namun juga melibatkan proses pembelajaran sepanjang hayat yang menjadi bagian integral dari kualitas pendidikan itu sendiri. Proses ini dapat membekali para pelajar dari segala usia dengan pengetahuan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk berkontribusi aktif pada pembangunan berkelanjutan demi menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan.

Ananto K. Seta, Koordinator Nasional untuk ESD di APSnet Indonesia Komisi Nasional untuk UNESCO, menyoroti Prakerja sebagai contoh utama dari upaya inklusif Indonesia untuk meningkatkan kesadaran mengenai ESD, terutama dalam memberdayakan masyarakat lokal.

“Keunggulan dari program ini adalah partisipasinya 64% berasal dari pedesaan, 57% berasal dari lulusan SMA, dan 51% perempuan, hal ini merupakan hal yang baik dari program ini,” ujar Ananto.

Moderator dalam sesi Asia-Pacific Regional Progress, Dr. Ethel Agnes Pascua-Valenzuela turut menimpali pemaparan Ananto, serta mengapresiasi langkah Prakerja sebagai salah satu percontohan dalam model pelatihan dengan nilai pembelajaran sepanjang hayat.

“Yang lebih penting adalah; sebagai Penasihat Pendidikan ASEAN, kami sangat mendukung pembelajaran sepanjang hayat, dan kami telah melihat model-model yang ada saat ini. Prakerja adalah salah satu yang terbaik yang kami miliki,” kata Dr. Ethel.

Prakerja, sebagai sebuah program pelatihan keterampilan nasional, sangat mendukung pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Program ini memberikan kesempatan secara inklusif, termasuk penyandang disabilitas, perempuan, dan masyarakat pedesaan. Praktik ini juga dapat meningkatkan pendapatan secara ekonomi, kesejahteraan dan mempromosikan praktik berkelanjutan.

Menurut Penelitian CIPG-ADB (2023), Prakerja berkontribusi positif terhadap 8 dari 17 SDGs. Prakerja mendukung pencapaian SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan kesempatan belajar sepanjang hayat, meningkatkan peluang mendapat pekerjaan yang lebih baik, dan mengembangkan ekosistem kemitraan publik-swasta.

Diakui secara global Prakerja menunjukkan komitmen proaktif Indonesia dalam menyelaraskan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan serta dalam mengintegrasikan ESD ke dalam prioritas utama pendidikan dan agenda pembangunan melalui Prakerja. 

Dengan menjadi platform inklusif, Prakerja tidak hanya memberdayakan individu tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan dan sejahtera.

 

 

Pada acara ini, Manajemen Pelaksana (PMO) Program  Kartu Prakerja juga diundang untuk berbagi wawasan dan strategi efektif selama Working Sessions ESD: Planning Towards 2030. Mewakili Prakerja, Direktur Monitoring dan Evaluasi, Cahyo Prihadi serta Head Evaluasi, Riset, Diseminasi Data, dan Advokasi, Romora Edward Sitorus hadir untuk memberikan paparan pada working session dan diskusi. Secara khusus, Cahyo menjelaskan kebijakan dan kerangka tata kelola yang telah membawa implementasi sukses Program Kartu Prakerja.

Melalui pendekatan yang komprehensif, Prakerja telah menunjukkan bagaimana inisiatif pengembangan keterampilan berskala besar dapat berkontribusi secara efektif pada tujuan pembangunan berkelanjutan. Program Kartu Prakerja dan kebijakannya telah berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pemuda, melengkapi para penerima manfaat dengan keterampilan esensial dan peluang untuk berkembang di pasar kerja. Inisiatif ini mencontohkan bagaimana kebijakan pemerintah dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dengan memberdayakan generasi muda.

Prestasi Program Kartu Prakerja telah diakui dan diapresiasi oleh banyak peserta, termasuk Komisioner Komisi Pendidikan Tinggi Filipina Dr. Ethel Agnes Pascua-Valenzuela, perwakilan dari Divisi Perencanaan Pendidikan dan Penelitian (EPRD) Kementerian Pendidikan Malaysia Dr. Nor Hisham Ismail, serta  Staf Kemitraan Kantor Eksternal-Internasional di  Departemen Pendidikan Filipina Ms. Davedinah Cometal. Mereka mengakui prestasi Program Kartu Prakerja sebagai model yang sangat baik dari kemitraan publik-swasta untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Banner image laporan 2023

Artikel Terbaru

Lihat Semua
Acara 3 Menit Baca

Prakerja Sapa Mahasiswa Indonesia di Tiongkok

Kartu Prakerja 12 September 2024
Info 3 Menit Baca

Punya Akun Prakerja? Yuk Isi Survei Pendaftar! #AksiPrakerja

Kartu Prakerja 06 September 2024

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan