Program Kartu Prakerja Dinilai Bantu Pemulihan Ekonomi

Artikel Acara


Program Kartu Prakerja Dinilai Bantu Pemulihan Ekonomi

Acara Kartu Prakerja 28 April 2022 3 Menit Baca
Program Kartu Prakerja Dinilai Bantu Pemulihan Ekonomi

Program Kartu Prakerja dinilai perlu diteruskan oleh pemerintah. Keberlanjutan program ini akan sangat berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional.

Pernyataan itu disampaikan Ekonom Center of Reform of Economics (CORE), Yusuf Rendi Manilet yang memaparkan bahwa program Kartu Prakerja memberikan dua manfaat bagi penerima Kartu Prakerja. Pelatihan keterampilan dan bantuan tunai menjadi kata kunci dalam keberhasilan program Kartu Prakerja.

Pada tahun anggaran 2021, Program Kartu Prakerja sudah menerima 2,7 juta peserta yang tersebar ke beberapa gelombang mulai dari Gelombang 12 sampai 16. Masing-masing gelombang menerima 600 ribu peserta, hanya gelombang 16 yang menerima 300 ribu peserta.

“Dari ukuran ini, sebenarnya Kartu Prakerja berhasil menjadi salah satu program pemerintah yang mendorong proses pemulihan ekonomi tahun lalu. Jika tahun ini dilanjutkan, pasti akan ikut mendorong proses pemulihan ekonomi,” kata Yusuf pada 16 April 2021.

Yusuf mengatakan sejak digulirkannya program Kartu Prakerja ini, proses pemulihan ekonomi nasional terjadi.

“Saya kira kurang tepat kalau program ini dihentikan, apalagi dari konteks upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Keberhasilan lain dari program ini, menurut Yusuf, ditunjukkan dari catatan sebanyak 387.234 alumni Kartu Prakerja telah menjadi wirausaha. Dari survei Manajemen Pelaksana Program Kartu Pekerja kepada 4,7 juta peserta, sebanyak 17 persen berubah status dari tidak bekerja menjadi wirausaha.

Ia berpendapat kekurangan program Kartu Prakerja masih bisa diperbaiki dan ditingkatkan dalam upaya memulihkan perekonomian nasional. Yusuf menyampaikan, hal yang perlu diperbaiki adalah menambah jenis pelatihan yang ditawarkan dan proses verifikasi penerima, agar lebih tepat sasaran.

Yusuf pun menjelaskan bahwa untuk mengukur keberhasilan program Kartu Prakerja secara menyeluruh diperlukan waktu yang relatif tidak singkat.

“Evaluasi dari bantuan ini bisa dilihat minimal dua hingga tiga tahun dari berjalannya Program Kartu Prakerja. Apakah misalnya pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan,” katanya.

Yusuf menambahkan, evaluasi itu juga akan menunjukkan apakah terjadi peningkatan proporsional kepada para pekerja yang tadinya bekerja di setor informal kemudian naik kelas jadi sektor formal.

“Hal-hal ini merupakan beberapa ukuran yang bisa dinilai dari keberhasilan kartu prakerja ini,” urainya.

Melalui program Kartu Prakerja, pemerintah memberikan insentif kepada para pesertanya. Setiap peserta bisa mendapat sebesar Rp3.550.000. Dari angka tersebut, dana Rp 1.000.000 tidak bisa diuangkan karena untuk dana pelatihan, jika tidak mengikuti pelatihan maka kepesertaan akan hangus dan uang akan dikembalikan ke kas negara.

Adapun dana insentif bagi peserta Kartu Prakerja diberikan setelah mengikuti pelatihan. Peserta Kartu Prakerja bakal ditransfer Rp 600.000 selama empat bulan. Tak hanya itu, peserta akan mendapat insentif survei sebesar Rp 150.000.  Dana tersebut ditransfer setelah peserta mengisi survei sebanyak 3 kali.

Berdasarkan aturan yang berlaku, program Kartu Prakerja terbuka bagi semua warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 18 tahun ke atas. Orang dewasa baik pencari kerja, pengangguran, lulusan baru, maupun korban PHK bisa mendaftar Kartu Prakerja.

Selain itu, para pekerja seperti buruh atau karyawan, wirausaha, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal juga berhak untuk mendaftar program peningkatan kompetensi tersebut.

Dalam beleid ini, yang dilarang mengikuti program Prakerja adalah penerima bansos Kementerian Sosial (DTKS), penerima BSU atau BPUM atau penerima Prakerja tahun sebelumnya, TNI/Polri, pegawai negeri sipil (PNS), anggota DPR/DPRD, dan pegawai BUMN/BUMD.

Banner image laporan 2023