Bermula dari Pelatihan Kartu Prakerja, Ledia Kini Miliki Usaha Kecantikan

Artikel Inspirasi


Bermula dari Pelatihan Kartu Prakerja, Ledia Kini Miliki Usaha Kecantikan

Inspirasi Kartu Prakerja 22 April 2024 5 Menit Baca
Bermula dari Pelatihan Kartu Prakerja, Ledia Kini Miliki Usaha Kecantikan

Perempuan memiliki peran besar dalam menjalankan roda perekonomian di Indonesia, yang dapat dibuktikan lewat data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 yang memperlihatkan 64,5 persen atau sekitar 37 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dikelola perempuan. 

Besarnya proporsi itu memperlihatkan pentingnya peran perempuan dalam ekonomi, dengan UMKM berkontribusi sebesar 61,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2021.

Namun, di sisi lain masih terjadi ketimpangan antara perempuan dan laki-laki termasuk di isu vital seperti pendidikan dan ketenagakerjaan. 

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam publikasi Profil Perempuan Indonesia 2021 menyoroti bahwa persentase perempuan yang tidak memiliki ijazah  lebih tinggi dibanding laki-laki yaitu 17,20 persen dibanding 12,45 persen. 

Sementara itu, jumlah perempuan yang lulus SMA/sederajat juga berada di bawah laki-laki yaitu 26,32 persen dibandingkan 31,88 persen, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020.

Di saat bersamaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan juga baru mencapai 54,2 persen. Angka itu memperlihatkan persentase lebih rendah dibanding TPAK laki-laki sebesar 83,6 persen, berdasarkan data BPS per Februari 2022. 

Wirausaha kemudian menjadi salah satu sektor di mana perempuan dapat mengembangkan diri mereka sambil memastikan mendapatkan pendapatan dari usahanya. 

Program Kartu Prakerja kemudian hadir untuk turut berperan membantu perempuan meningkatkan kemampuan mereka. 

Hadir sejak 2020, program yang diluncurkan Presiden Joko Widodo itu sudah memiliki 16,45 juta penerima manfaat tersebar di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 

Menurut data survei Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sekitar 55 persen penerima manfaat pada tahun ini adalah perempuan. 

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa kehadiran berbagai pelatihan yang dilakukan online ikut mendukung perempuan kembali ke pasar kerja lewat wirausaha. 

Dengan pelatihan yang disediakan ekosistem Kartu Prakerja, diharapkan dapat mendorong para perempuan di Indonesia untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia melalui berbagai pengembangan usaha yang mereka lakukan.

Ledia Agustina adalah salah satu perempuan di Indonesia yang kini memilih menjadi wirausaha untuk membantu menyokong kehidupan keluarganya dibantu dengan kemampuan yang ia dapat berkat pelatihan Program Kartu Prakerja. 

Perempuan asal Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat itu sebelumnya pernah bekerja sebagai honorer di pemerintah daerah kampung halamannya. Pandemi dan faktor baru saja melahirkan membuatnya akhirnya dirumahkan, berakibat pada berkurangnya pendapatan yang ia terima.

Namun, perkenalannya dengan Program Kartu Prakerja telah membawa babak baru hidupnya menjadi seorang wirausaha di bidang kecantikan. 

Dia mendapatkan informasi tentang program yang menyasar peningkatan kompetensi itu melalui seorang teman. Penasaran dengan program tersebut, ia akhirnya mendaftar dan diterima menjadi peserta ketika pembukaan Gelombang 12 pada 2021.

“Setelah lolos, saya ikut pelatihannya di rumah. Jadi sambil dirumahkan ikut pelatihan Prakerja, sambil menyusui anak, sambil ikut pelatihan,” kata Ledia ketika ditemui ANTARA di acara Kartu Prakerja di Bali, Selasa lalu (15/11).

Dengan bantuan dana pelatihan yang diterimanya, perempuan berusia 29 tahun itu memilih kelas tata rias dan cara menjalankan bisnis sebagai penata rias atau yang dikenal sebagai make-up artist (MUA).

Selesai pelatihan, setelah berdiskusi dengan sang suami, dia memutuskan untuk berhenti bekerja karena sulit menyeimbangkan waktu antara menjaga anak dengan pekerjaan yang menuntut waktu dan tenaga yang besar.

Sejak menjadi ibu rumah tangga secara penuh pada awal 2022, dia mulai berpikir untuk melakukan usaha yang bisa membantu keuangan rumah tangga. 

Akhirnya dia memutuskan untuk memanfaatkan keterampilan yang didapat dari pelatihan yang disediakan Kartu Prakerja. Sertifikat resmi tentang tata rias kemudian menjadi salah satu pegangannya untuk mendapatkan pekerjaan baru. 

Kebetulan terdapat Pusat Pengembangan Anak yang dimiliki yayasan gereja di Kecamatan Binjai Hulu dan menyediakan berbagai kelas termasuk tentang tata rias. Dia kemudian melamar menjadi tutor atau pengajar di yayasan tersebut bermodalkan sertifikat yang dari pelatihan Kartu Prakerja dan diterima bekerja pada Juli 2022. 

Tidak hanya menjadi tutor, Ledia juga mulai dikenal menyediakan jasa sebagai MUA di wilayah sekitar tempat tinggalnya yaitu di Kecamatan Sungai Tebelian, terutama ketika diselenggarakan acara sekolah. 

Ledia tidak puas hanya menjadi seorang MUA dan kemudian mulai mencari pelatihan lain yang disediakan online secara gratis. Langkah itu dilakukan karena terinspirasi dari pelatihan online Kartu Prakerja. 

Tertarik di bidang kecantikan, ia mulai mencari konten tentang menghias kuku atau nail art dan ekstensi bulu mata atau eyelash extension. 

Keseriusan untuk mengembangkan usaha kecantikan dibuktikannya dengan menjual gaun pengantinnya untuk menambah modal usaha. Dia berhasil menjualnya dengan harga Rp750 ribu. 

Ketika peralatan nail art dan eyelash extension tiba, dia baru menyadari bahwa praktiknya tidak semua dari yang dilihat lewat pelatihan online. 

Ledia tidak menyerah, kemampuan terus diasah hingga akhirnya warga di sekitar rumahnya mengetahui ia menyediakan jasa kecantikan memperindah kuku dan memperpanjang bulu mata. 

“Puji Tuhan, sudah banyak yang pasang sama saya di sekitar kecamatan karena harganya masih terjangkau kalau dibandingkan mereka pergi ke salon,” katanya. 

Menjadi tutor dan wirausaha kecantikan, Ledia membagi waktu antara kediaman dan usaha kecantikannya di Sungai Tebelian dan mengajar di Binjai Hulu. Satu kali dalam sepekan dia harus menempuh jarak 1,5 jam mengendarai motor sendiri untuk mengajar.

Terkadan klien juga memesan jasanya di Binjai Hulu dan bahkan sampai di Sintang, yang merupakan ibu kota kabupaten. 

Dari bekerja sebagai tutor dan menjadi wirausaha di bidang kecantikan membuat Ledia dapat menghasilkan sekitar Rp1,5 juta per bulan yang digunakannya membantu keuangan rumah tangga.

Kartu Prakerja tidak hanya membantunya mendapatkan kemampuan baru, tapi juga mengenal dompet online atau e-wallet yang digunakannya untuk membeli pulsa dan token listrik. 

Dengan berbagai hal positif yang diterimanya lewat Kartu Prakerja, dia berharap program itu akan terus berjalan dan memperbanyak pelatihan yang dapat diterima oleh pekerja lain di Indonesia. 

Dengan pelatihan dan ditambah usaha keras dari masing-masing individu maka dia mengharapkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bagian Indonesia akan meningkat. 

Disadur dari tulisan Prisca Triferna Violetta yang ditayangkan di Antaranews.com

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan