SDG Action Weekend di Markas PBB oleh Prakerja, Angkat Pentingnya ‘Skilling, Upsklling, and Reskilling’ Kunci Sukses di Pasar Kerja

Artikel Acara


SDG Action Weekend di Markas PBB oleh Prakerja, Angkat Pentingnya ‘Skilling, Upsklling, and Reskilling’ Kunci Sukses di Pasar Kerja

Acara Kartu Prakerja 11 Oktober 2023 5 Menit Baca
SDG Action Weekend di Markas PBB oleh Prakerja, Angkat Pentingnya ‘Skilling, Upsklling, and Reskilling’ Kunci Sukses di Pasar Kerja

Dibaca normal 5 menit

Saat ini, sebanyak 32 persen dari perempuan dan 15 persen anak muda berusia 15-24 di seluruh dunia masuk dalam kategori NEET (Not in Education, Employment, or Training). Selain itu, lebih dari 763 juta orang muda dan dewasa, yang dua pertiganya merupakan perempuan, minim keahlian literasi dasar. Kehadiran artificial intelligence (AI), otomasi dan perkembangan teknologi lain membutuhkan skills baru untuk bisa sukses di pasar kerja. Di sinilah literasi dan numerasi menjadi landasan pembelajaran seumur hidup bagi semua orang.

Pernyataan itu disampaikan Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning Borhene Chakroun yang menjadi salah satu panelis dalam SDG Action Weekend, yang merupakan side event dari rangkaian Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, September ini. Berlangsung di kantor pusat PBB di New York, diskusi mengambil tema ‘Skilling, Upsklling, and Reskilling for a Resilient Workforce’.  “Penting untuk memperkuat keterampilan pendidik literasi, khususnya dalam penggunaan teknologi informasi, sehingga memberikan kesempatan kepada semua generasi muda dan orang dewasa untuk beradaptasi dengan perubahan dunia,” kata Chakroun.

Senada dengan itu, Presiden International Council for Adult Education Roberto Guevara menekankan bahwa pandemi telah menarik perhatian tambahan terhadap perlunya pemerintah dan masyarakat untuk membangun strategi upskilling dan reskilling, yang diperlukan untuk memenuhi perubahan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja yang terutama disebabkan oleh transisi ramah lingkungan dan digital.

Guevara menegaskan bahwa pembelajaran orang dewasa (Adult Learning Education) harus menjadi bagian dari transformasi ramah lingkungan ini. “Hal ini memberikan pemahaman kepada generasi muda dan orang dewasa mengenai isu ini, meningkatkan kesadaran mereka dan membekali mereka dengan pengetahuan dan lembaga yang diperlukan untuk beradaptasi dan melawan perubahan iklim, serta mengembangkan ketahanan dan lembaga untuk melakukan transformasi,” katanya.

Diskusi ini menghadirkan pembicara Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat, Menteri Pendidikan dan Olahraga Laos Phout Simmalavong, Utusan Khusus Pemuda Filipina Monica Prieto Teodoro dan Asisten Dirjen Pendidikan UNESCO Stefania Giannini,dimoderatori ekonom Vivi Alatas. Di sisi panelis tampil Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Wahid Foundation sekaligus Komisaris Bukalapak Yenny Wahid, Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning Borhene Chakroun, Presiden International Council for Adult Education Roberto Guevara, Regional Advocacy Coordinator and Lead Policy Analyst, Asia South Pacific Association For Basic And Education (ASPBAE) Rene Raya, dan Corporate Vice President Microsoft Philantrhopies Kate Behncken.

Di Forum PBB ini, Denni menampilkan tiga contoh alumni sukses Prakerja. Fairuz Adi Nugroho, lulusan SMA asal Bekasi dengan disabilitas rungu wicara, yang berjualan batik secara daring setelah menyelesaikan kursus e-commerce di program Prakerja. Ada juga Bonita Titi Pinontoan asal Biak Numfor, Papua, yang sempat kecewa karena gagal berangkat bekerja di kapal pesiar akibat pamdemi Covid-19. Setelah mengikuti pelatihan pandu wisata dan perhotelan di Prakerja, Bonita diterima di sebuah hotel di Biak berkat sertifikat pelatihan dari Prakerja. Contoh lain datang dari Manado, kisah Stevenly Rio Loginsi, petugas keamanan bank yang terkena PHK sebagai dampak pandemi. Berkat pelatihan digital marketing dan desain photosop, Rio menjadi supervisor perusahaan telekomunikasi di tujuh kabupaten-kota di Sulawesi Utara.

Denni mengungkapkan beberapa indikator keberhasilan setelah program ini berjalan tiga tahun dan menjangkau 17,4 juta penerima manfaat. “Tenaga kerja yang dilatih meningkat hampir dua kali lipat, dari sebelumnya 10 persen menjadi 19 persen. Selain itu, ada partisipasi yang tinggi dari kelompok rentan, seperti angkatan kerja berpendidikan rendah, berusia lanjut, berada di daerah tertinggal, kelompok disabilitas, dan juga purna pekerja migran,” urainya. Selain itu, berbagai riset menunjukkan dampak positif Prakerja terhadap kemampuan kerja dan peningkatan pendapatan para penerima program. “Singkatnya, ada banyak bukti bahwa Prakerja berhasil menjembatani kesenjangan antara pelatihan dan pasar kerja,” kata Denni.

Perwakilan Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat menjabarkan tiga pelajaran penting dari keberhasilan Prakerja. Pertama, penggunaan teknologi digital merupakan sebuah keharusan. “Program ini menjadi efektif karena sejak 2020 menggunakan teknologi digital end to end. Prakerja berdampak positif karena langsung terkoneksi dengan pasar kerja,” terangnya. 

Kedua, kerja sama antar pemangku kepentingan menjadi penting, karena pemerintah tak bisa berjalan sendirian dalam kesuksesan sebuah program. Kehadiran lembaga pelatihan, bank, riset, kampus, dan lain-lain menjadi penopang keberhasilan Prakerja.

Ketiga, Program ‘Skilling, Upskilling, and Reskilling’ sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada tujuan keempat yakni pendidikan berkualitas serta tujuan kedelapan, yakni terciptanya pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Mengunci diskusi ini, Vivi Alatas memberi apresiasi pada Prakerja yang berhasil menjalankan misinya sebagai beasiswa pelatihan di era disrupsi. Berbagai inovasi dilakukan Prakerja yang menjalankan misinya serba digital tanpa perantara ketika berbagai pembatasan mobilitas terjadi pada masa pandemi. “Saat ini, kemampuan beradaptasi bukanlah suatu pilihan, namun suatu keharusan,” pungkas Vivi.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan