Prakerja Gagas Solusi Middle Income Trap dalam ACIED 2024 di Kantor BRIN

Artikel Siaran Pers


Prakerja Gagas Solusi Middle Income Trap dalam ACIED 2024 di Kantor BRIN

Siaran Pers Kartu Prakerja 7 Agustus 2024 4 Menit Baca
Prakerja Gagas Solusi Middle Income Trap dalam ACIED 2024 di Kantor BRIN

Jakarta, 31 Juli 2023 – Prakerja menggagas solusi bagi Indonesia untuk dapat keluar dari ancaman middle income trap yang dibahas dalam helatan Annual Conference on Indonesian Economic Development (ACIED) 2024 di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Juli 2024.

Middle income trap merupakan kondisi ketika negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, namun terjebak dalam situasi tersebut agar dapat mencapai status negara maju.

Melalui pemaparan dengan tajuk Skills Development for Decent Jobs: Experience from Prakerja, Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menyoroti bagaimana investasi pengembangan keahlian yang ditawarkan oleh Prakerja dapat membantu mengatasi problem terkait.

Denni menyoroti soal kesiapan tenaga kerja produktif Indonesia dalam menghadapi puncak bonus demografi pada 2030-2035 mendatang, rentang waktu kritis yang akan dihadapi dalam enam tahun mendatang. Bonus demografi adalah masa ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan usia non-produktif atau 65 tahun ke atas.

“Prakerja sebagai beasiswa pelatihan, hadir bagi penduduk berusia 18-64 tahun, rentang usia yang sangat panjang untuk diakomodir oleh program kami,” tutur Denni. Seraya menerangkan solusi yang diberikan oleh program Prakerja, Denni juga memberikan pandangan khusus terkait masa kritis usia produktif yang kerap dikesampingkan. Menurutnya ada periode kritis, yakni usia 35 tahun sehingga penting untuk adanya program yang inklusif seperti Prakerja.

“Oleh karena itu, Prakerja dapat diakses oleh seluruh penduduk usia produktif — terutama bagi angkatan kerja, agar mereka dapat upskilling maupun reskilling supaya dapat tetap relevan dan adaptif dengan pasar kerja yang tersedia,” imbuhnya.

Pandangan serupa juga diserukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bagaimana perhatian khusus dalam bidang kesehatan dan pendidikan dapat membantu mengatasi permasalahan middle income trap di Indonesia.

“Ini bukanlah soal infrastruktur, bukan juga tentang GNI per kapita. Bagi saya ini simpel, penduduk harus lebih cerdas dan sehat,” ujar Budi membuka pemaparannya.

Budi juga menyoroti soal puncak bonus demografi Indonesia yang akan dimulai pada 2030 dan berakhir pada 2035 mendatang. Budi menekankan, pemerintah Indonesia hanya memiliki 6 tahun, waktu yang terbilang singkat untuk keluar dari problem pendapatan rendah, serta ketersediaan pasar tenaga kerja yang relevan dengan keahlian.

“Jika kita gagal membawa Indonesia ke status negara berpenghasilan tinggi antara tahun 2030 dan 2035, di mana puncak populasi kita ada di sana, maka populasi kita akan mulai menua, dan akan sangat sulit bagi Indonesia untuk menembus batas negara berpenghasilan tinggi,” tegas Budi.

Gagasan serupa juga diperkuat oleh pandangan akademisi dari Lee Kuan Yew School of Public Policy – National University of Singapore Vu Minh Khuong, yang menilai jika pertumbuhan ekonomi ditopang oleh pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Namun, Khuong juga menekankan bahwa pengembangan SDM tidak akan terjadi apabila terfokus pada satu sektor tertentu, melainkan disertai dengan upaya-upaya lain yang selaras dengan visi tersebut.

“Pengembangan sumber daya manusia tidak hanya pendidikan, tetapi juga harus fokus pada kesehatan dan kesejahteraan anak, serta kapasitas dalam berinovasi,” jelas Khuong.

Dalam ACIED 2024, Prakerja hadir memberikan gagasan dan solusi mengenai permasalahan middle income trap di plenary session hari ke-2 yang dilaksanakan pada 31 Juli 2024. Sesi ini juga dihadiri oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Peneliti BRIN Erizal Jamal, serta Akademisi National University of Singapore (NUS) Vu Minh Khuong.

Konferensi ACIED yang diselenggarakan tahunan ini juga dihadiri oleh pejabat level menteri, serta berbagai pemangku kepentingan seperti akademisi, LSM, pimpinan perusahaan, dan rekan media dengan jumlah lebih dari 100 peserta dalam dan luar negeri.

“Konferensi tahun ini sangatlah penting, karena dengan pendekatan multi-pihak, kami mendorong adanya diskusi mendalam, berbagi pengetahuan dan penyampaian praktik terbaik untuk penyusunan rekomendasi kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh pemerintahan baru,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara ACIED 2024 Irwanda Wisnu Wardhana.

“Baik dalam kurun waktu setahun, lima tahun maupun dua puluh tahun mendatang, sehingga Indonesia masih berada di jalur yang tepat untuk pencapaian visi Asta Cita sekaligus menjadi nagara berpendapatan tinggi sebelum 100 tahun kemerdekaan”, tutupnya.

Banner image laporan 2023

Artikel Terbaru

Lihat Semua
Acara 3 Menit Baca

Prakerja Sapa Mahasiswa Indonesia di Tiongkok

Kartu Prakerja 12 September 2024
Info 3 Menit Baca

Punya Akun Prakerja? Yuk Isi Survei Pendaftar! #AksiPrakerja

Kartu Prakerja 06 September 2024

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan