Tingkatkan Kompetensi Pekerja, Himpunan Kawasan Industri Siap Bersinergi Sosialisasikan Prakerja

Bekasi – Himpunan Kawasan Industri Indonesia menyambut baik sosialisasi Program Kartu Prakerja bagi para pekerja melalui forum sumber daya manusia (HRD). Beasiswa pelatihan dari Program Kartu Prakerja dinilai cocok untuk meningkatkan kompetensi karyawan, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber daya manusia di perusahaan tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan, Sosial dan Keamanan Himpunan Kawasan Industri Indonesia Darwoto saat menghadiri Pertemuan Bulanan Forum Koordinasi dan Komunikasi Sumberdaya Manusia (FKKSM) bertema “Norma Ketenagakerjaan Berbasis Web” di Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pekan lalu.

“Pada dasarnya perusahaan senantiasa meningkatkan kapasitas dari tenaga kerja yang ada. Dengan semakin meningkatnya kapasitas karyawan, produktivitas dan daya saing karyawan dan perusahaan itu pun ikut bertambah,” kata Darwoto.

GM Operasi  Kawasan Industri MM2100 – PT Megalopolis Manunggal Industrial Development Ini menambahkan, dengan mengetahui tren teknologi saat ini, karyawan dapat memahami bagaimana meningkatkan kompetensi dirinya menghadapi tantangan ke depan. “Upskilling menjadi penting dalam meningkatkan daya saing industri manufaktur. Himpunan Kawasan Industri Indonesia siap bersinergi dengan Prakerja untuk menambah skill, knowledge, dan attitude karyawan di kawasan industri,” kata Darwoto.

Darwoto mengungkapkan, dengan semakin berkembangnya isu ketenagakerjaan, seperti penerapan green industrial park, electronic vehicle, dan lain-lain, diperlukan penyesuaian keterampilan dalam menyesuaikan kebijakan berbasis isu-isu lingkungan lain. “Di sinilah perlu pelatihan peningkatan keterampilan sesuai kebutuhan terkini seperti yang diberikan Prakerja,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Komunikasi Koordinasi Sumber Daya Manusia (FKKSM) MM2100 Vidi Christianto mendukung sosialisasi Prakerja langsung kepada para staf sumber daya manusia perusahaan. Karena bisa langsung diteruskan kepada karyawan dan keluarga karyawan di kawasan industri. “Kami siap bekerjasama. Baik untuk karyawan yang akan menjadi peserta pelatihan Prakerja maupun perusahaan yang memiliki balai pelatihan untuk menjadi mitra lembaga pelatihan,” urainya.

Vidi mengungkapkan, perusahaan selalu menerapkan Training Need Analysis (TNA) sebagai identifikasi kebutuhan kompetensi pegawai. Menurut Vidi, di era gig economy para pekerja harus terus meningkatkan kapasitas dengan tak lelah melakukan upskilling. “Hadirnya Prakerja melengkapi cara perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan. Saya akan sarankan para pimpinan sumber daya manusia di kawasan industri MM 2100 memperkenalkan Prakerja ke seluruh karyawan,” kata Vidi.

Dalam sosialisasi ini, Manajer Pengembangan Ekosistem Sektor Publik Prakerja Ferdy Fabian menyatakan tiga potensi kerja sama Prakerja dengan kawasan industri. Pertama, korporasi yang memiliki pelatihan yang berkualitas bisa bergabung menjadi penyedia pelatihan di ekosistem Prakerja. Kedua, sosialisasi Prakerja ke perusahaan-perusahaan di kawasan industri. Dan ketiga, menginisiasi kerjasama pelatihan antara Prakerja dan perusahaan yang akan disepakati kemudian.

Beasiswa pelatihan dalam Prakerja kini diprioritaskan untuk okupasi-okupasi yang diperlukan oleh Indonesia. Beberapa rujukan okupasi tersebut adalah Critical Occupation List, Indonesia’s Occupational Task and Skills, serta Coursera Green Skills Report. Di bidang sustainability atau keberlanjutan lingkungan misalnya, ada pelatihan sustainability reporting, corporate sustainability, ISO 14001, dan environment, health and safety. 

Sementara di bidang manufaktur ada pelatihan terkait “supply, distribution, and related managers”, serta “environmental and occupational health”. Pada bidang bisnis, tersedia pelatihan antara lain “profesional periklanan dan pemasaran”, “digital marketing and strategy specialist”, “pemasaran dan penjualan”, serta “data analyst and scientist”.