Karier Perbankan Digital: Anti Risau Soal Batasan Usia

Artikel Insight


Karier Perbankan Digital: Anti Risau Soal Batasan Usia

Insight Kartu Prakerja 5 September 2024 4 Menit Baca
Karier Perbankan Digital: Anti Risau Soal Batasan Usia

Meniti karier di sektor perbankan seringkali menjadi momok bagi para angkatan kerja, terutama karena batasan soal usia, hingga persyaratan administratif yang membuat para jobseeker merasa risau. Namun, menurut Vice President of Growth Allo Bank, Ferdi Anggriawan, kekhawatiran ini tidak berlaku di dunia perbankan digital.

Dalam webinar Career Compass #1 Prakerja  berjudul “Bebas Kejar Passion di Dunia Perbankan Digital”  yang digelar pada Rabu (28/8), Ferdi menegaskan bahwa sektor perbankan digital tidak memprioritaskan batasan usia dalam proses rekrutmen.

Enggak ada permasalahan umur dalam proses rekrutmen kami,” ujar Ferdi setengah berkelakar, “Dan apa life hack-nya? Enggak  usah tulis umur. Tidak peduli umur berapa Anda, yang penting bisa bekerja.”

 

Industri dengan lapangan kerja terbanyak di Portal Kerja, Sumber: JobStreet by SEEK

 

Menurut data internal yang dipaparkan oleh Head of Hirer Marketer Jobstreet by SEEK Demas Ryan, sektor perbankan dan finansial masih menjadi salah satu industri dengan peluang kerja terbesar, dengan peningkatan lowongan hingga 125 persen selama 2021-2023.

Keterampilan digital dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi menjadi kunci bagi para pencari kerja yang ingin bersaing di sektor ini. Selain itu, kebutuhan tenaga kerja dengan keterampilan digital juga semakin meningkat di bank-bank konvensional, seiring dengan dorongan pemerintah untuk beralih ke praktik perbankan digital.

Senada dengan Ferdi, Demas juga menyoroti kebutuhan akan tech talent yang terus mengalami peningkatan, meski hanya naik 19 persen jika ditilik dari ketersediaan lapangan kerja di portal job daring per 2021-2023.

“Kalau angka 19 persen itu kita zoom in, ternyata 71 persen CEO di Asia Pasifik itu memilih untuk berinvestasi dalam automation & digitalization,” papar Demas sembari menyediakan hasil penelitian yang dihimpun oleh PWC (2023) berjudul “Upskilling is the key to prosperous future and can boost Indonesia’s GDP by 2030.”

Melalui hasil penelitian tersebut, diproyeksikan akan ada 30 juta pekerjaan baru yang tersedia pada 2030 di Indonesia, atau naik sebesar 50 persen karena program upskilling terhadap para angkatan kerja. Selain memproyeksikan prioritas kebutuhan tenaga terampil yang melek teknologi di Indonesia, Demas juga menyoroti keresahan para lulusan baru (fresh graduates) ketika berusaha mencari pekerjaan baru.

Salah satu kerisauan utama fresh graduates yang kerap ia temukan adalah lulus dari instansi “tak ternama” atau di luar kategori top universities. “Jangan biarkan masa belajar (justru) menjadi penghalang. Fokus pada apa yang bisa Anda tawarkan kepada rekruter,” kata Demas, menyiratkan agar para lulusan baru tak terlalu risau dengan universitas asal ketika mencari pekerjaan.

Demas menambahkan bahwa lulusan dari universitas top memang kerap mendapatkan perhatian lebih, namun bukan berarti yang lain tidak bisa bersaing.

Menurut Demas, strategi jitu untuk menutupi celah tersebut adalah formula penulisan resume atau curriculum vitae (CV) yang tepat guna. “Perlu diingat kalau CV itu bisa kita atur penempatannya, pastikan kita menempatkan bagian yang paling menonjol di bagian atas/depan,” kata Demas.

Demas menekankan agar para fresh graduates tak perlu berkecil diri dan merasa kalah saing dengan adanya kriteria top universities ketika melamar di titel pekerjaan tertentu.

Webinar Career Compass Prakerja digelar setiap bulan untuk mengupas tren rekrutmen dan wadah berbagi tips dan trik berdasarkan analisis mitra portal kerja di ekosistem Prakerja. Secara rutin, Career Compass akan mengundang berbagai praktisi di industri yang sedang berkembang.

 

Banner image laporan 2023

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan