Sineas Prakerja Bertemu: Mau Sukses? Jangan Takut Mencoba, Jangan Takut Gagal

Artikel Insight


Sineas Prakerja Bertemu: Mau Sukses? Jangan Takut Mencoba, Jangan Takut Gagal

Insight Kartu Prakerja 19 April 2024 3 Menit Baca
Sineas Prakerja Bertemu: Mau Sukses? Jangan Takut Mencoba, Jangan Takut Gagal

Rein Maychaelson, sutradara ‘The Rootless Bloom’ yang baru saja tembus dalam Kompetisi Film Pendek Wide Angle Busan International Film Festival (BIFF) 2023, punya pesan bagi sineas muda yang ingin sukses menembus pentas dunia seperti dirinya. “Jangan menyerah. Berbuatlah yang terbaik, terus mencoba, dan jangan takut ditolak,” kata mentor Kompetisi Film Pendek Prakerja 2022 ini berbagi tips.

Sharing session Rein itu disampaikan dalam Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) yang diikuti 10 sutradara pemenang Kompetisi Film Pendek Prakerja 2022 bersama tiga mentor produksi film, Kamis, 2 November 2023 di Tangerang. Rein mengaku, dirinya hanyalah sutradara “bermodal dengkul” alias banyak berdoa untuk meraih sukses. “Saya sama sekali tak menyangka, ‘Rootless Bloom’ yang dibuat untuk Prakerja bisa tembus BIFF 2023, festival fim kelas dunia yang jadi salah satu ‘wishlist’ hidup saya,” kata Rein.

Selain Rein, dua mentor lain yang hadir pada diskusi ini yakni Adhyatmika, Reza Pahlevi. Sementara 10 sutradara muda pemenang Kompetisi Film Pendek Prakerja 2022 yang hadir yakni Bertrand Valentino dari Klaten, Agung Aksara dari Jakarta, Irfan Rahaswin dari Lombok, Agit Kurniawan dan Ginanjar Teguh dari Magelang, Novia Anggi dari Sidoarjo, Raka Ardian dan Rio Jalu dari Yogyakarta, Aulia Nichmah dari Sidoarjo, dan Yosua Wisena Solo.

Setelah menonton ‘The Rootless Bloom’, peserta peserta FGD mendiskusikan bagaimana standar lolos dalam kompetisi internasional. Selain itu juga bagaimana meretas komunitas film di daerah, temasuk bagaimana karakter komunitas di masing-masing wilayah. Munculnya fenomena filmmaker untuk kepentingan media sosial macam TikTok dan Snack Video juga menjadi pokok bahasan menarik. 

Di sesi berikutnya, hadir Ivan Makhsara sebagai pemateri. Ivan merupakan seorang publicist yang sudah menangani lebih dari 40 film nasional, seperti Blockbuster, Gundala, Ketika Berhenti di Sini, Pengabdi Setan 2, Before Now and Then, dan lain-lain.

Ivan yang juga bekerja sebagai Head of Content Bioskop Online juga mendiskusikan pentingnya seorang sineas tahu bagaimana sebuah film akan didistribusikan ke mana. “Dari dulu masuk industri film, saya selalu merasa kurang adanya penekanan soal bagaimana distribusi dan pemasaran sebuah film. Padahal itu ilmu yang semua orang harus tahu, selain soal pembuatan film itu sendiri,” paparnya.

Ivan memaparkan, seorang pembuat film harus tahu, market kuat filmnya ada di mana. Misalnya film ‘Orpa’ alias Orang Papua kuat di Indonesia Timur, ‘Mapacai’ di Makassar, ‘Yo Wis Ben’ di Jatim, ‘Tegar’ di NTB, ‘Preman Pensiun’ di Jawa Barat, ‘Ngeri Ngeri Sedap’ untuk pasar penonton Batak, dan lain-lain. “Sebuah film harus ditonton orang sebanyak-banyaknya. Ini tak ada hubungannya dengan jenis dan bentuk film apapun. Ingat, layar kita tak bisa ditebak. Kita harus kuat dalam taktik distribusi dan promosi,” ungkap Ivan.

 Head of Communications Prakerja Lydia Kusnadi menyatakan, tujuan FGD para sineas hasil Kompetisi Film Pendek Prakerja 2022 ini untuk menjaga silaturahmi dan tali persaudaraan dalam keluarga besar Prakerja. “Setelah 1,5 tahun lomba film selesai, kami berkumpul untuk mempererat jejaring. Termasuk untuk rilis film-film ini di platform media sosial Prakerja dan juga mimpi-mimpi besar selanjutnya,” kata Lydia. 

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan