Pesan Sandiaga Uno pada Pemenang Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja: Terus Berkarya, Bantu Pemulihan Ekonomi Lewat Industri Kreatif

Artikel Acara


Pesan Sandiaga Uno pada Pemenang Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja: Terus Berkarya, Bantu Pemulihan Ekonomi Lewat Industri Kreatif

Acara Kartu Prakerja 20 April 2022 4 Menit Baca
Pesan Sandiaga Uno pada Pemenang Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja: Terus Berkarya, Bantu Pemulihan Ekonomi Lewat Industri Kreatif

Dampak Pandemi Covid-19 terasa luar biasa, termasuk pada sektor industri kreatif, khususnya dunia film nasional. Apalagi, sektor film merupakan industri yang menyerap tenaga kerja sangat besar, khususnya tenaga kerja baru, berkualitas dan kreatif.

Pesan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat memberikan motivasi kepada 10 pemenang Kompetisi Film Pendek Program Kartu Prakerja.

“Tenaga kerja yang terlibat secara langsung di industri ini mencapai 16.500 orang, dengan setiap produksi film menyerap 200-300 pekerja,” urai Sandiaga.

Sandiaga berharap, kompetisi film pendek semacam ini dapat mempercepat kebangkitan industri film serta memperbaiki ekosistem film Indonesia.

“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 10 pemenang Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja. Mari semangat berkarya, terus belajar, dan jangan menyerah meraih cita-cita,” kata Sandiaga.

Karena itu, ia mengajak sineas muda film Indonesia untuk memanfaatkan momentum yang sangat baik, yakni makin terkendalinya pandemi serta berkembangnya digital ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya.

“Kami dukung program ini dan saya yakin Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja makin memicu perkembangan industri film kita. Saatnya kita punya sineas-sineas yang masuk nominasi Oscar. Saatnya juga series-series buatan anak bangsa menguasai Top Ten film-film yang ditonton di Indonesia,” katanya.

Sandiaga memaparkan, saat ini Indonesia masuk menjadi negara terbesar ketiga di dunia jika melihat pada kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB setelah Amerika Serikat dengan ‘Hollywood’ dan Korea Selatan dengan ‘K-Pop’-nya.

“Kita bisa ambil peluang ini. Lakukan dengan kolaboratif, distribusikan secara adil dan merata, tegas dan cepat dalam mengeksekusi program-program kebijakan strategis,” pungkasnya.

Kompetisi Film Pendek Program Kartu Prakerja menjaring 10 pemenang dari 635 pengirim ide cerita. Sepuluh pemenang ini mendapat kesempatan mengikuti workshop di Jakarta untuk mematangkan ide mereka sebelum dieksekusi dalam produksi film di tempat masing-masing.

Kesepuluh pemenang Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja yakni Agit Kurniawan (Kangen Masakan Bapak), Agung Aksara Putra (After the Funeral), Bertrand Valentino (Sangkar Baru), Ginanjar Teguh Iman (Kepulangan Rena), Irfan Rahaswin Sholihin (Bertahan untuk Tak Pulang), Novia Anggi Tri Sulistyowati (Warisan Ayah), Raka Ardian Pamungkas (Sop Ayam), Rehal Lahir Prias Supuntari (First Night), Rio Akbar Jalu Pandita (Saraswati), dan Yosua Putra Wisena (Laku).

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyatakan bahwa film pendek ini akan melengkapi cara komunikasi pemerintah dalam menjelaskan visi program Kartu Prakerja kepada masyarakat luas sekaligus memberi kesempatan bagi sineas muda Indonesia.

“Komunikasi visual melalui gambar dan film bisa mengatakan banyak hal lebih dari kata-kata,” jelasnya.

Denni berharap dari kompetisi ini lahir film yang menggambarkan kehidupan nyata masyarakat Indonesia.

“Bukan film yang ceritanya dibuat-buat atau mengada-ada, tapi film yang menginspirasi kita karena kita dekat dengan kisah yang diangkat dalam film itu,” ungkapnya.

Salah seorang peserta workshop, Agung Aksara Putra, dengan ide cerita berjudul ‘After The Funeral’ mengapresiasi terlaksananya pelatihan bagi para pemenang Kompetisi Film Pendek Program Kartu Prakerja.

Workshop tiga hari ini sangat seru dan merupakan pelatihan paling komprehensif yang pernah saya temui. Bagi para filmmaker yang masih merintis karir seperti kami, yang paling susah adalah menemukan kesempatan. Terima kasih atas kesempatan berkarya yang diberikan Prakerja,” kata Agung dari Jakarta.

Rasa senang atas kesempatan berkarya dan mengikuti pelatihan bersama mentor film pun datang dari Novia Anggi Sulistyowati.

“Saya beberapa kali mengikuti workshop, namun baru kali ini mendapatkan pelatihan dari nol, lebih kompleks dalam mengulik dan berdiskusi bareng menghasilkan masukan-masukan penting untuk pembuatan sebuah film,” kata sineas muda asal Sidoarjo itu.

Raka Ardian, lulusan Institut Kesenian Jakarta juga mengaku memperoleh manfaat besar dari acara ini.

“Meski kuliah di kampus yang khusus mempelajari film, saya merasakan pertemuan langsung dengan praktisi serta kawan-kawan sineas muda lain di acara ini sangat berharga. Saya menjadi terbuka bahwa menimba ilmu tak hanya dari kampus, namun juga bisa kita dapatkan dari luar seperti workshop ini,” kata sutradara muda asal Klaten ini.

Sementara itu, salah seorang mentor dan dewan juri Kompetisi Film Pendek Program Kartu Prakerja, Adhyatmika, menyatakan bahwa salah satu tantangan di industri film adalah ruang bagi generasi baru filmmaker untuk berkarya.

“Kompetisi Film Prakerja memberikan kesempatan berharga untuk berkarya dan diakui secara luas,” ungkapnya.

Menurut Mika, workshop seperti ini sangat jarang dan susah ditemui, namun akhirnya bisa terlaksana sesuai tujuan Program Kartu Prakerja, yakni memberikan peningkatan kompetensi bagi angkatan kerja.

“Kami kerap merasa gemas dengan para film maker muda, namun kondisi pandemi membuat kami sulit bergandengtangan. Tapi dengan belajar bersama ini kami sadar bahwa soft skill kadang lebih penting dari ilmu-ilmu secara akademis. Kami berharap berbagai pelajaran dari workshop ini bisa ditularkan ke komunitas film masing-masing,” pungkas lulusan Lasalle College of The Arts, Singapura, ini.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan