Tiga Tahun Prakerja: Manfaatkan Data Digital untuk Empati Temukan Solusi 

Artikel Acara


Tiga Tahun Prakerja: Manfaatkan Data Digital untuk Empati Temukan Solusi 

Acara Kartu Prakerja 24 Maret 2023 3 Menit Baca
Tiga Tahun Prakerja: Manfaatkan Data Digital untuk Empati Temukan Solusi 

Presiden Joko Widodo menginginkan sebuah program yang berbeda, atau yang dijalankan dengan cara-cara baru, bukan sekadar menggunakan model yang sudah ada. Untuk itulah Program Kartu Prakerja hadir melayani publik yang tidak bisa sekadar digital, tapi juga pemanfaatan data untuk peningkatan layanan.

Deputi Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden RI Edy Priyono mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi sesi Prakerja Behind The Scene 1: Data untuk Agility dalam acara Tiga Tahun Prakerja di Jakarta, 15 Maret 2022. Selain Edy, hadir dalam diskusi itu Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Operasi Prakerja Hengki Sihombing, dan Vice President of Technology & Data eFishery Rifan Kurnia.

Menurut Edy, implementasi Prakerja efisien karena sumber daya manusia program ini hanya sekitar 150 orang, yang bertugas menjalankan program dengan anggaran Rp 59 Triliun sepanjang tiga tahun terakhir. Selain itu Prakerja juga fleksibel dan berempati menangkap masukan dari pengguna yang dilayani sehingga bisa menjadi benchmark bagi layanan publik lain. 

“Kelenturan atau agility di tingkat operasional sangat penting sebelum sampai di tingkat kebijakan. Ini misalnya menggunakan data keluhan pengguna untuk peningkatan layanan; lihat di mana keluhan yang paling besar, berapa lama mereka menunggu penyelesaian, bagaimana solusi yang paling efisien, dan lainnya. Ini diiterasi berulang kali, baru kebijakan mengikuti,” kata Edy. 

Dalam sesi Prakerja Behind The Scene 2: Halo, Kapan Uang Bantuan Saya Terima?, Ketua Ombudsman Mokhammad Najih mengatakan bahwa aduan tentang Prakerja hanya masuk di Ombudsman di tahun 2020. Itu pun terkait dengan kesulitan registrasi pengguna, bukan tentang penyaluran bantuan. “Pada tahun 2021 dan 2022, sudah tidak ada lagi keluhan terkait Prakerja yang masuk, baik di Ombudsman maupun SPAN Lapor,” kata Najih. 

Turut hadir dalam sesi 2 itu Vice President Wholesale Solution BNI Muin Fikri, Executive Vice President Center of Digital BCA Wani Sabu, dan Head of Operation Prakerja Simon Charlie. 

Menurut Muin, Bank BNI berpengalaman dalam menyelenggarakan program bantuan yang berbasis kartu fisik, dengan tantangan pengguna lupa kartu dan lupa password. Namun Prakerja menjawab tantangan itu dengan mengimplementasi alur digital dari pendaftaran sampai ke penyaluran bantuan, bahkan memberi banyak opsi kanal penyaluran. “Di balik layar terdistribusinya dana dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, ada teknologi virtual account dan koneksi API yang Bank BNI bangun dengan para mitra pembayaran,” kata Muin Fikri. 

Wani Sabu mengatakan, BCA mendukung Prakerja dalam upaya semakin mendigitalisasi layanan, mengingat transaksi digital menguasai lebih dari 99.8 persen dibanding transaksi di teller bank. 

Simon Charlie mengingatkan, dari total pengguna Prakerja 16,4 juta pengguna, jumlah transaksi Prakerja yang terlaksana mencapai lebih dari 100 juta transaksi mengingat satu pengguna menerima insentif sampai tujuh kali. “Dari hasil studi terungkap bahwa 72% puas dan 23% puas sekali terhadap layanan bank dan e-wallet untuk menyalurkan dana. Prakerja juga meningkatkan inklusi keuangan karena 80% pengguna pertama kali membuka rekening atau e-wallet via Prakerja,” katanya. 

Tim Komunikasi Prakerja

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan