Ngobrol Santai: Mengapa Personal Branding Penting di 2022?

Rabu , 20 April 2022 11:25 WIB
Ngobrol Santai: Mengapa Personal Branding Penting di 2022?

Pemahaman personal branding seringkali dianggap sebagai sebuah pencitraan bagi khalayak banyak. Untuk itu, sangat penting bagi khalayak untuk memahami bagaimana perspektif membangun personal branding melalui sosial media, berikut metriks yang digunakan di antaranya sentimen positif bagi audiens, likes, comments di dalam kanal sosial media personal maupun bisnis.

Poin penting itu terungkap dalam “Ngobrol Santai: Membangun Personal Branding melalui Sosial Media” yang digelar sebagai kolaborasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Lembaga Pelatihan ZenPro.

Live Instagram pada Kamis, 14 April 2022 ini menghadirkan narasumber ahli yakni AVP Marketing ZenPro Ary Mozta, Alumni Program Kartu Prakerja Gelombang 21, Justika, dimoderatori William Sudhana dari Tim Komunikasi Prakerja.

Analogi dalam personal branding itu mengenai bagaimana individu atau brand ingin dilihat orang. Sebagai contoh, di sebuah grup jika satu orang mengakui dirinya menguasai bidang pemasaran, orang-orang cenderung melihat dirinya sebagai orang yang sombong.

“Lain cerita jika satu orang tersebut berbagi banyak ilmu mengenai pemasaran di sosial media, bagaimana cara menggunakan iklan di digital hingga influencer marketing. Persepsi akan terbentuk dari orang-orang di grup bahwa satu orang tersebut ahli di bidang pemasaran,” urai Ary Mozta.

Personal Branding bisa dilakukan di mana saja, termasuk salah satunya kanal media sosial untuk menciptakan perspektif audiensnya. Terdapat tiga pertanyaan yang bisa menjadi awal mula dalam merintis branding, “Siapa kamu? Keahlian apa yang kamu punya? Apa karakteristik yang kamu miliki?”

Sedangkan dalam merintis branding sebuah bisnis, pertanyaannya tidak terlalu berbeda. “Pertanyaan itu berkisar apa saja kelebihan dan kekurangan dari bisnis kamu? Apa keunikan dari bisnis yang kamu miliki? Apa tujuan yang ingin kamu capai?” terang Justika.

Justika juga menjelaskan bahwa bisnis tidak akan optimal tanpa ada branding.

“Jika audiens tidak mengetahui bisnis kamu, maka akan sulit untuk mendapatkan satu konsumen saja. Belajar dari pelatihan di ZenPro, tidak hanya membangun bisnis branding, namun personal branding juga sama pentingnya supaya audiens mempercayai barang atau jasa yang ditawarkan oleh brand yang dibangun,” ungkapnya.

Untuk memahami metriks yang digunakan mengenai efektivitas branding di sosial media, Ary menjelaskan beberapa poin, yakni:

a. Metriks branding baik untuk personal dan brand yakni memiliki perspektif yang positif. Bagaimana audiens mengonsumsi konten dan mencerna konten yang di share di sosial media.

b. Berapa banyak audiens yang yang akhirnya melakukan interaksi, perhitungan ini bisa melalui jumlah likes atau share satu konten sosial media.

c. Terakhir, conversion atau berapa banyak yang konversi untuk akhirnya mem-follow akun sosial media, menggunakan jasa, atau membeli produk yang ditawarkan.

Dalam sesi Ngobrol Santai ini, terdapat banyak pertanyaan yang diajukan SobatPrakerja peserta IG Live. Salah satunya mengenai bagaimana cara mengatasi orang yang berusaha menjiplak personal branding yang dibangun.

Justika menuturkan bahwa personal branding memiliki karakternya sendiri.

“Misalnya ada satu orang yang mencoba menjiplak, upayanya tidak bertahan lama karena persona yang dibangun tidak jujur atau tulus yang menggambarkan dirinya,” katanya. Terlebih, personal branding itu sendiri dibangun untuk audiens dan teman-teman sekitar.

Dalam sesi penutup, Justika juga menegaskan bahwa kunci untuk membangun branding adalah konsisten dari diri sendiri, mulai dari konsisten untuk belajar dan mengembangkan diri, membuat konten, berinteraksi dengan konsumen atau audiens.

Hal tersebut disetujui oleh Ary, “Biasanya seorang influencer membutuhkan waktu sekitar 5-10 tahun untuk mengembangkan personal branding-nya. Namun, dengan konsistensi dari diri sendiri, tidak lagi menghabiskan waktu 10 tahun,” katanya.

Ary menggarisbawah, kalau mau mulai merintis personal branding, sekarang adalah waktu terbaik untuk mulai dan mengambil pelatihan untuk menambah ilmu.

“Ilmu adalah investasi. Dengan ilmu saja kita bisa membangun karir yang luar biasa. Melalui Prakerja, semua orang dari penjuru Indonesia bisa mulai menambah ilmu dan membangun karirnya,” pungkas William.

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan