Karpet Merah Film Prakerja di Busan

Artikel Acara


Karpet Merah Film Prakerja di Busan

Acara Kartu Prakerja 6 November 2023 3 Menit Baca
Karpet Merah Film Prakerja di Busan

Sungguh tak menyangka, film pendek kami akhirnya menemukan rumah serta bertemu penontonnya di festival sebesar dan seprestisius Busan International Film Festival (BIFF) 2023. ‘The Rootless Bloom’ yang diproduksi dalam rangkaian Kompetisi Film Pendek Prakerja 2022 terpilih dari 1.336 submisi BIFF 2023 diputar dalam kompilasi 1 Wide Angle.

Di festival film terbesar di Asia ini digelar berbagai rangkaian acara menarik. Dari menonton film-film berskala internasional lainnya yang tentu juga memiliki kualitas teruji, diskusi dan konferensi, film market, networking session, hingga ditutup dengan hamparan karpet merah di hari terakhir festival. Saya datang bersama  produser Astrid Saerong dan dua pemain film ‘The Rootless Bloom’ yakni Abigail Alexandra dan Larissa.

Berjalan di red carpet pada acara sebesar itu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan tim. Penonton di sana pun sangat menghormati filmmaker sehingga acaranya pun disusun dengan sangat rapi. 

Sebagai salah satu perwakilan Indonesia, kami tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Bahkan akun resmi Busan International Festival pun sampai meng-highlight filmmaker-filmmaker muda. Ini karena pada dasarnya, kami semua lumayan suka fashion, jadi waktu kami tahu ada acara red carpet, langsung terpikir mau pakai apa. We only make the best of it. Eh, tidak terduga ternyata sampai di-posting oleh akun official BIFF.

Busan Film Festival termasuk festival yang selalu ada di wishlist saya. Saya merasa sangat beruntung, film yang saya buat hanya bermodalkan kegelisahan dan support dari teman-teman bisa masuk ke jajaran kompilasi film pendek dan masuk di delapan besar. Saya akui cukup menegangkan bertemu dengan penonton-penonton international, apalagi pemutaran perdana kami akan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Lebih membanggakan lagi, tiket pemutaran sold out. 

Persaingan sangat ketat karena film-film yang terpilih juga menyuarakan hal-hal penting dari negaranya. Namun saat bertemu dan berbincang dengan mereka, saya yang tadinya cukup tegang perlahan menjadi tenang. Ini karena semua sangat terbuka untuk membuka ruang bicara. Setelah pemutaran, saya dan tiga sutradara lain dipisahkan dari penonton untuk maju ke depan panggung. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan dari penonton, masing-masing sutradara mendapat kesempatan untuk bertanya satu pertanyaan.

Setelah selesai pemutaran dan sesi tanya jawab, kami langsung dibawa ke ruang tunggu. Harus saya akui kalau logistik dan kinerja para staff di sana sangatlah rapi dan baik. Dalam perjalanan menuju ruang tunggu, beberapa penonton mendatangi saya dan meminta tanda tangan serta mengutarakan seberapa mereka menyukai film kami. Bahkan ada yang memberikan oleh-oleh berupa permen korea dan tak lupa berswafoto bersama. 

 Meski pada akhirnya ‘The Rootless Bloom’ belum berhasil menang, namun kami tidak pulang dengan tangan hampa. Kami pulang dengan begitu banyak koneksi jejaring baru dan juga pengalaman yang tidak terlupakan. Sebuah pengalaman pemutaran perdana yang sungguh menyenangkan dan akan selalu saya ingat. Terima kasih Prakerja.

Rein Maychaelson, Sutradara “The Rootless Bloom”

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Halo, sobat Prakerja.

Pilih menu berikut

Icon telpTelepon Kami (Gratis)Icon telpWhatsappIcon livechatLive ChatIcon sendForm Pengaduan